Investor Penerbit
menu-mobile

Analisis Teknikal Saham: Pengertian, Cara, dan Indikator Analisa Saham

12 April 2023

|

9 Min Read

|

Author: Rafa Syawalia R
Cara Analisis Teknikal Saham dan Indikator Analisa Saham untuk investasi

Jika kamu ingin menjadi investor atau trader, maka kamu harus mengerti apa itu teknikal analisis sebagai salah satu cara untuk melihat pergerakan harga saham.

Untuk menjadi investor saham yang baik maupun pemula atau berpengalaman, kamu perlu mengetahui dan memahami indikator analisis teknikal saham untuk memaksimalkan investasi. Biasanya, analisis teknikal saham adalah teknik yang digunakan untuk menilai kondisi pasar saat ini berdasarkan riwayat harga pasar di masa lalu sekaligus memberikan gambaran mengenai pergerakan pasar di masa depan. 

Berbeda dengan analisis fundamental, analisis teknikal dalam saham biasanya digunakan pada investasi cepat atau trading, karena dapat membantu trader dalam menentukan saham pilihan yang berpotensi menghasilkan uang dalam jangka pendek.

Jika kamu tertarik memahami lebih lanjut, artikel ini akan menguraikan mengenai definisi analisis teknikal, indikator dan cara menganalisa teknikal saham.

Pengertian Analisis Teknikal Saham

Analisis teknikal saham adalah teknis analisis yang digunakan untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham berdasarkan historis. Teknikal analisis ini digunakan untuk harga berdasarkan data harga di masa lalu. Dengan data tersebut, akan membentuk adanya suatu trend atau pola harga yang terjadi.

Biasanya para trader akan mengikuti pola yang terjadi, misalnya ketika harga cenderung naik, mereka akan membuka posisi beli. Sedangkan untuk investor, analisis teknikal dapat membantu untuk menentukan waktu membeli suatu saham yang bisa disimpan dalam jangka waktu jangka panjang. 

Porsi pemakaian teknikal analisis saham akan lebih sering digunakan seorang trader dibandingkan investor karena teknikal analisis akan berperan penting dalam menunjukan grafik atau chart harga saham, trend yang sedang terjadi, support and resistance, dan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli dengan adanya bantuan indikator. 

Perbedaan Analisis Teknikal dan Fundamental

Secara umum, analisis fundamental digunakan untuk mengetahui dasar-dasar ekonomi, neraca, laporan laba rugi, dan sebagainya. Sedangkan analisis teknikal adalah digunakan berkaitan dengan kinerja suatu pasar berdasarkan historis dengan melihat pergerakan harga dan dapat membayangkan pergerakan di masa depan. Perbedaan keduanya akan ditampilkan dalam bagan sebagai berikut:

Screenshot_2022-07-25_171310.png (1400×656)

Analisis fundamental akan membantu investor untuk memprediksi tren jangka panjang, sehingga memungkinkan investor menentukan perusahaan yang baik untuk diinvestasikan. Selain itu investor juga akan terbantu dengan analisis fundamental membedakan saham yang baik dan buruk, dan investor tidak akan khawatir ketika harga saham turun.

Sedangkan teknik analisis saham biasanya digunakan para trader untuk mendapatkan uang dalam jangka pendek dan membantu memungkinkan melakukan analisis dalam membuat keputusan dengan cepat. Analisis teknikal juga akan membantu investor atau trader kapan harus menjual atau membeli saham di waktu yang tepat. 

Prinsip Dasar Analisa Teknikal Saham

Dalam cara analisa teknikal saham, ada tiga prinsip dasar yang biasa digunakan. Ketiga prinsip ini didasarkan pada pergerakan pasar saat itu juga, tren pergerakan harga, dan history pergerakan harga sebelumnya.

1. Market Action Discounts Everything

Asumsi yang menjadi dasar analisis teknikal adalah segala hal yang mempengaruhi pergerakan pasar, baik fundamental, politik, bencana alam, dan faktor psikologis pelaku pasar, telah tercermin dalam pergerakan pasar.

Dengan demikian, harga sebenarnya yang ada di pasar merupakan refleksi langsung dari kejadian terkini. Selain itu, untuk pengambilan keputusan trading dapat didasarkan pada pergerakan harga pasar itu sendiri. 

Menurut Robert A. Levy, pendiri CDA Investment Technologies, mengemukakan ada beberapa asumsi yang menjadi dasar analisis teknikal, empat diantaranya adalah:

  • Nilai pasar, ditentukan oleh interaksi permintaan dan penawaran.
  • Interaksi permintaan dan penawaran ditentukan oleh berbagai faktor, baik berupa faktor rasional maupun faktor tidak rasional.
  • Harga-harga efek secara Individu dan nilai pasar secara keseluruhan cenderung bergerak mengikuti suatu trend selama jangka waktu yang relatif panjang.
  • Trend perubahan harga dan nilai pasar dapat berubah karena perubahan hubungan permintaan dan penawaran.

Dalam asumsi yang dijelaskan, semua mendasarkan pada interaksi yang terjadi di pasar secara langsung maupun tidak langsung dan baik yang rasional dan maupun irasional. Asumsi ini nantinya yang menjadi dasar analisis teknikal untuk menentukan harga yang tertera di atas segalanya. 

2. Prices Move in Trend

Kecenderungan pergerakan harga adalah faktor lain ketika seorang investor dan trader menggunakan analisa teknikal. Asumsi ini mendasari prinsip bahwa pergerakan harga di pasar tidak bergerak secara acak, melainkan berlangsung dalam suatu pola tertentu yang akan terus bergerak sampai berhenti atau berbalik arah. 

Arah tren ini berupa tren naik, tren turun, dan tren sideways (mendatar), dengan mengetahui arah tren tersebut seorang investor dan trader bisa mengambil keputusan yang tepat dalam kegiatan bertransaksi. 

Charles H. Dow dalam The Dow Theory menjelaskan bahwa tujuan untuk mengidentifikasi tren harga pasar saham dalam jangka panjang dengan berdasarkan pada data-data historis harga pasar saham masa lalu. Teori ini menjadikan harga saham dikelompokkan sebagai berikut:

  • Primary Trend yaitu pergerakan harga dalam jangka waktu yang lama (beberapa tahun).
  • Secondary Trend atau Intermediate Trend adalah pergerakan harga yang terjadi selama pergerakan harga dalam primary trend.
  • Minor trend atau Day-to-Day merupakan fluktuasi harga yang terjadi setiap hari. 

3. History Repeats Itself

Asumsi ketiga memiliki pola tertentu di pasar dan menjadikan sebagai indikator. Ada beberapa grafik yang menjadi pertimbangan dengan asumsi pasar menggunakan analisis teknikal. Sebuah pasar selalu bergerak dalam sebuah siklus dan mengikuti pola-pola tertentu.

Pola-pola ini memiliki kecenderungan berulangan dari masa ke masa. Ada kecenderungan yang kuat bahwa perilaku investor, trader dan para pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi informasi yang mempengaruhi pasar.

Adanya pola berulang ini dimanfaatkan untuk memperkirakan arah pergerakan harga selanjutnya dengan berdasarkan observasi mengenai harga pasar di masa lalu.

Hal Dasar Analisis Teknikal Saham

Selain prinsip yang dijelaskan sebelumnya, ada dua hal utama yang perlu dipahami baik-baik dalam cara analisa teknikal saham.

1. Chart atau Grafik dan Volume

Grafik atau chart harga ini mewakili data-data historis perdagangan instrumen trading. Ada tiga model grafik harga yang digunakan dalam perdagangan, yaitu grafik garis, grafik bar, dan grafik candlestick. Di antara ketiga grafik tersebut, grafik candlestick merupakan grafik yang sering digunakan.

Selain grafik harga, ada pula volume perdagangan. Volume perdagangan ini mengindikasi tingkat likuiditas saham tersebut dan seberapa fluktuatif instrumen tersebut diperjualbelikan oleh pelaku pasar.

Dengan memperhatikan grafik dan volume secara seksama, maka trader atau investor akan menemukan berbagai pola sama yang selalu terjadi dalam tiap perdagangan instrumen finansial. 

2. Support dan Resistance

Support adalah titik terendah harga saham pada suatu masa. Jika harga saham sudah memasuki titik tersebut, maka ada kemungkinan besar harga tersebut akan memantul ke atas dan kembali naik, tetapi hal ini juga bisa membuat semakin turun menembus garis support sampai menemukan titik support baru.

Sedangkan resistance kebalikan dari support. Jika mencapai titik resistance, maka saham umumnya akan terkoreksi ke bawah. Namun, hal ini juga bisa terjadi ketika harga terus naik, maka saham tersebut akan mengalami breakout hingga menemukan titik resistance selanjutnya. 

Indikator Teknikal Saham

Memahami indikator analisis teknikal tentunya sangat penting untuk para investor dan trader saham. Cara memahami analisa saham secara teknikal bisa dengan melihat dasar indikator sebagai informasi untuk mendapatkan gambaran umum tentang penawaran dan permintaan saham. Secara umum, ada dua tipe dasar indikator analisis teknikal, yaitu:

  • Overlays merupakan garis penentu tren saham tersebut naik atau turun. Overlays bisa dilihat di atas atau di bawah candle atau bar. Contohnya adalah Moving Average (MA) dan Bollinger Bands (BB).
  • Oscillators adalah yang muncul terpisah dari grafik pergerakan harga sekaligus bar penentu awal atau akhir dari sebuah tren. Contohnya adalah stochastic oscillator, MCAD atau RSI.

Selain itu, ada pula tujuh indikator analisis teknikal saham yang terkenal yaitu:

1. On-Balance Volume

OBV atau dikenal sebagai teknik saham yang menggabungkan harga dan volume suatu saham. Singkatnya, indikator ini digunakan untuk memberi informasi pergerakan harga saham. Ketika OBV naik, artinya volume pembelian melebihi volume penjualan yang menyebabkan harga menjadi tinggi. Begitupun sebaliknya, jika OBV turun maka penjualan melebihi volume pembelian dan berdampak pada penurunan harga. 

2. Accumulation/Distribution Line

Accumulation/Distribution Line atau garis A/D adalah garis yang merupakan indikator paling umum digunakan sebagai menentukan aliran yang masuk dan keluar dari sekuritas. Secara sepintas, garis A/D hampir mirip dengan OBV, bedanya garis A/D bisa menjadi pertimbangan saham pada periode tertentu saja.

3. Average Directional Index (ADX)

ADX digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum tren. Dalam hal ini, analisis ADX menggunakan garis atau angka 20 dan 40, apabila garis di bawah 20, maka kekuatan tren sedang menurun, begitupun sebaliknya ketika garis berada di atas 40, maka kekuatan tren sedang meningkat. 

4. Aroon Indicator

Jenis indikator ini digunakan untuk menunjukan kekuatan tren dan kekuatan titik masuk. Aroon indicator juga bisa mengidentifikasi tren baru yang akan dimulai. Aroon indicator memiliki dua garis yaitu, Aroon-up sebagai warna hijau dan Aroon-down dengan warna merah.

Ketika garis Aroon-up memotong di atas garis Aroon-down atau sebaliknya, artinya ada kemungkinan perubahan tren. Jika Aroon-down di angka nol dan bersimpangan dengan Aroon-up, artinya menunjukan titik masuk dan kecenderungan tren akan naik atau sebaliknya.

5. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator ini disebut Analisis Teknikal Saham yang menjadi andalan para trader. Indikator ini relatif mudah digunakan untuk menunjukan kekuatan tren. Terdiri dari dua garis yaitu garis MACD dan garis sinyal, yang biasanya bergerak lambat. 

Ketika garis sinyal di atas titik nol mengindikasikan up-trend sedang berlangsung, selanjutnya, jika garis sinyal berada di bawah titik nol, maka down-trend sedang terjadi.

6. Relative Strength Index (RSI)

Relative Strength Index atau RSI adalah merupakan garis acuan analisis teknikal saham berupa angka tengah atau nol. RSI standarnya berada di angka 30 dan 70.

RSI menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Overbought diindikasikan jika harga menyentuh atau melebihi angka 70. Sedangkan oversold akan terjadi jika harga menyentuh atau di bawah angka 30. RSI bisa menjadi indikator level support dan resistance. 

7. Stochastic Oscillator

Stochastic oscillator adalah indikator yang mengukur harga relatif saat ini terhadap kisaran harga dalam periode tertentu. Mirip dengan RSI yang memiliki dua garis berada di nol dan 100. Garis biasanya berwarna hijau dan merah. Apabila garis hijau di atas garis merah, artinya tren sedang naik. Namun, jika garis hijau bersimpangan dengan garis merah, maka artinya tren cenderung turun.

Cara Analisis Teknikal Saham

Setelah membaca mengenai prinsip dasar teknik analisis saham, hal dasar mengenai analisa teknikal saham dan indikator dalam melakukan analisis teknikal saham kamu sudah mendapatkan pencerahan untuk menganalisis saham. Selain itu, kamu bisa memutuskan untuk memilih saham yang memberikan keuntungan.

Mengutip dari idxchannel.com, berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan sebagai cara analisa saham secara teknikal yaitu:

  • Mengamati tren saham yang terjadi pada chart atau grafik saham.
  • Menentukan posisi support dan resistance pada grafik untuk mengetahui sinyal jual dan beli saham.
  • Menggunakan indikator moving average untuk mengenai tren saham yang sedang naik dan turun.
  • Menggunakan indikator oscillator ketika mengamati bahwa tren saham pada grafik memiliki kemungkinan terjadi perubahan tren.
  • Menentukan batas harga minimum atau stop loss untuk mengurangi terjadinya kerugian dalam trading saham.

Demikian penjelasan mengenai analisis teknikal saham baik dari aspek dasar sampai indikator teknikal saham. Adanya analisis teknikal saham ini akan mempermudah investor/trader memperhatikan kegiatan pasar saham yang sedang terjadi. 

Selain itu juga, adanya teknik analisis saham dapat memudahkan untuk para calon investor dan trader memaksimalkan profit dari investasi saham yang akan digunakan dan paling sesuai dengan kebutuhan untuk mengatur strategi investasi dan trading saham menjadi lebih cepat dan tepat. 

Dalam kegiatan investasi, biasanya beberapa dari kita melakukan investasi untuk bertujuan untuk mencapai tujuan finansial. Oleh karena itu kamu perlu mengetahui berbagai instrumen investasi yang cocok dengan kamu sebagai pemula. 

Nah, jika anda tertarik untuk berinvestasi ke dalam bisnis potensial maka anda bisa mencoba investasi lewat sistem equity crowdfunding.

Melalui equity crowdfunding, anda dapat melakukan patungan bersama masyarakat luas untuk mendanai suatu bisnis dan mendaptkan kepemilikan berupa saham. Sebagai pemegang saham, nantinya anda akan mendaptkan keuntungan berupa dividen sesuai dengan kinerja bisnis anda.

Karena itu, instrumen ini bisa jadi pilihan investasi jangka panjang untuk menghiasi portofolio anda.

Yuk Tingkatkan Portofolio Investasi Anda Sekarang…….

Baca Juga