11 April 2023
|
6 Min Read
|
Aktiva atau lebih dikenal dengan aset adalah komponen paling utama dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Terdapat dua macam aktiva, yaitu aktiva tidak lancar dan aktiva lancar. Dalam laporan keuangan perusahaan, aktiva lancar dan tidak lancar ini dapat menunjukkan kekayaan dan kestabilan sebuah perusahaan.
Aktiva lancar adalah komponen paling penting dalam kelancaran bisnis perusahaan. Definisi yang dimaksud dari apa itu aktiva lancar adalah kepemilikan aset dari perusahaan yang berupa kas dan sumber lain yang dapat dicairkan, dijual, atau dinilai dengan uang. Aset tersebut juga bisa dipakai habis dalam satu siklus kegiatan akuntansi perusahaan.
Pahami pengertian aktiva lancar dan aktiva tetap, jenis dan komponen aktiva tidak lancar dan lancar, serta cara menghitung aktiva secara lengkap melalui artikel berikut ini.
Aktiva atau lebih dikenal dengan aset adalah komponen paling utama dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Terdapat dua macam aktiva, yaitu aktiva tidak lancar dan aktiva lancar. Dalam laporan keuangan perusahaan, aktiva lancar dan tidak lancar ini dapat menunjukkan kekayaan dan kestabilan sebuah perusahaan.
Aktiva lancar adalah aset sebuah perusahaan yang mudah untuk diubah menjadi uang tunai sehingga aktiva lancar ini dapat dimanfaatkan untuk diuangkan dalam kurun waktu kurang dari satu siklus akuntansi. Umumnya aset lancar atau aktiva lancar ini digunakan untuk perusahaan melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari.
Aktiva tidak lancar atau tidak lancar adalah aset yang tidak dapat langsung dicairkan menjadi uang tunai. Umumnya, aset dalam aktiva tidak lancar membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dicairkan. Berbeda dengan aktiva lancar, aset dalam aktiva tidak lancar tidak dapat diukur dalam satuan nilai mata uang.
Aktiva lancar adalah aset yang bisa diperjualbelikan dan digunakan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan, jika dicairkan maka prosesnya relatif singkat, dan biasanya berbentuk uang tunai atau kas. Berikut adalah beberapa contoh yang masuk ke dalam kategori aktiva lancar.
Uang tunai atau kas adalah seluruh aset yang ada di dalam kas perusahaan, atau aset setara dengan kas yang disimpan di bank namun bisa diambil kapan pun. Dalam jalannya bisnis perusahaan, kas ini masuk ke dalam komponen aktiva lancar karena digunakan untuk aktivitas operasional.
Surat berharga dapat diperdagangkan sewaktu-waktu sehingga bisa langsung memperoleh dana tunai. Sebuah instansi mengeluarkan surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu kekayaan yang bernilai ke dalam bentuk surat obligasi, saham, deposito bulanan, dan lainnya.
Piutang adalah tagihan perusahaan kepada debitur/konsumen yang membeli produk secara kredit. Umumnya, piutang akan dibayarkan pada tempo waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan pihak perusahaan dengan debitur/konsumen.
Biaya dibayar dimuka merupakan pembayaran beban kewajiban aktivitas perusahaan yang dilakukan di awal sehingga tidak akan membebani laporan keuangan perusahaan di akhir periode.
Contoh beban dibayar di muka ini adalah biaya sewa, premi asuransi karyawan, perlengkapan alat tulis kantor. Beban kewajiban yang telah dibayar di awal membantu perusahaan tetap menjalankan aktivitas ekonominya tanpa memengaruhi kas berjalan perusahaan.
Persediaan dagang bisa dikategorikan ke dalam aktiva lancar karena merupakan jumlah barang yang belum terjual dan bernilai ekonomi. Jika nantinya barang tersebut terjual, maka uang hasil penjualan tersebut dapat langsung mengisi kas perusahaan.
Aset atau aktiva tidak lancar dipisahkan ke dalam tiga macam kategori, yaitu aset tetap, aset tidak berwujud, dan investasi jangka panjang. Berikut adalah penjelasannya.
Aset ini adalah aset yang berwujud dan jika dihitung dalam satuan nilai uang maka nominalnya terus berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu. Aset tetap bisa dijual ketika sebuah perusahaan mengalami perubahan besar-besaran. Entah itu bangkrut atau berkembang dengan mengadakan ekspansi bisnis. Contoh dari aset ini adalah gedung, mesin dan transportasi operasional perusahaan, tanah perusahaan, dan lainnya.
Seperti namanya, aset ini tidak memiliki wujud yang dapat dilihat secara fisik tetapi dapat dirasakan manfaat ekonominya. Karena itu, aset ini sering kali disebut sebagai hak istimewa. Contohnya adalah sebagai berikut.
Investasi ini adalah penanaman modal untuk aset tetap atau tidak tetap ke badan usaha atau perusahaan lain. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang bagi bisnis usaha. Contoh dari investasi jangka panjang ini adalah pembelian instrumen investasi seperti surat utang negara, obligasi, atau pembelian saham perusahaan lain. Semua alokasi dana investasi ini dapat memberikan keuntungan bagi bisnis ketika return of investment sudah diraih.
Terdapat tiga perbedaan dalam fungsi aktiva lancar dengan tidak lancar. Tiga macam perbedaan itu adalah jangka waktu, tujuan, dan manfaat yang didapat perusahaan dari aset lancar dan tidak lancar. Berikut penjelasan lengkapnya.
Aset atau aktiva lancar dapat diubah menjadi satuan nilai uang dalam waktu singkat di bawah periode 12 bulan dengan diperdagangkan dalam pasar tertentu. Sementara itu, aset atau aktiva tidak lancar perlu waktu lebih dari 12 bulan untuk bisa diubah menjadi satuan nilai uang.
Fungsi dari pembelian aset atau aktiva lancar adalah sebagai simpanan untuk memastikan kestabilan perputaran kas, aktivitas operasional perusahaan, dan alokasi investasi perusahaan. Sementara itu, aktiva tidak lancar dibeli untuk disimpan agar bisa menunjang dan menjamin proses produksi dapat terus berjalan untuk jangka waktu lama.
Aset atau aktiva lancar bermanfaat untuk melakukan pendanaan langsung seluruh pengeluaran yang berhubungan dengan aktivitas operasional perusahaan. Sementara itu, aset atau aktiva tidak lancar bisa bermanfaat sebagai jaminan kolateral ketika ingin meminjam uang dari pihak lain seperti bank.
Tidak hanya bagi pemilik perusahaan, memahami cara menghitung aktiva atau aset total perusahaan adalah hal penting dipelajari oleh masyarakat awam, khususnya seorang yang ingin bisa membuat strategi berinvestasi yang baik. Data yang didapat dari laporan keuangan mengenai total aset atau aktiva perusahaan tentu akan menggambarkan kestabilan dan prospek bisnis perusahaan tersebut.
Bagi investor data ini sangat penting sebagai acuan untuk pengambilan keputusan dalam penanaman modal investasi. Untuk itu, berikut adalah simulasi cara menghitung aktiva dalam laporan keuangan perusahaan.
Dari sebuah laporan keuangan, aset atau aktiva lancar dapat berguna sebagai salah satu data dasar untuk menentukan performa perusahaan dalam mengelola asetnya. Karena itu, perhitungan aset atau aktiva lancar sebuah perusahaan perlu dilakukan secara periodik untuk memastikan keberlangsungan dan kestabilan jalannya bisnis.