Investor Penerbit
menu-mobile

Berapa Skor Kredit yang Baik Jika Mau Kredit Rumah? Ini Jawabannya!

26 October 2022

|

8 Min Read

|

Author: Nadya A. Faatihah
Berapa skor kredit yang baik untuk KPR

Credit Scoring Bank Indonesia jadi indikator penentu realisasikan impianmu punya rumah. Benarkah begitu? Mari pelajari berapa skor kredit yang baik agar KPR kamu disetujui!

Pernah dengar kasus orang-orang panik mencari bagaimana cara cek credit score saat akan mengajukan kredit rumah? Ya! Ini karena credit score atau credit rating adalah salah satu indikator penentu lolos tidaknya seseorang saat mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah atau KPR.

Tapi, berapa skor kredit yang baik dan harus dimiliki? Apakah di Indonesia ada credit score minimum agar layak untuk KPR?

Jika kamu berniat untuk kredit rumah dekat-dekat ini untuk ditempati atau investasi, atau pun sekadar ingin meneropong peluang kemungkinanmu punya rumah, artikel ini cocok untuk menjawab kebingunganmu!

Yuk, baca pembahasan lengkapnya!

Apa Itu Credit Scoring Bank Indonesia?

Sebelum membahas berapa skor kredit yang baik, penting untuk memahami definisi credit scoring terlebih dahulu. Pada dasarnya, apa itu credit scoring Bank Indonesia adalah tolak ukur yang digunakan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya sebagai penentu apakah seseorang layak mendapat persetujuan kredit.

Sederhananya, credit scoring berisi data riwayat seseorang dalam melakukan pinjaman dan pembayaran yang terdahulu. Dari data ini, nantinya lembaga keuangan bisa melihat apakah calon debitur masuk kategori lancar atau macet pembayaran kreditnya.

Credit scoring ini dapat ditemukan dalam database SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) yang dapat diakses oleh lembaga antar-bank dan lembaga layanan keuangan lainnya di Indonesia. 

Dalam pengelolaan credit scoring masyarakat Indonesia, SLIK ini dikelola langsung oleh OJK untuk mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan layanan informasi online di bidang keuangan.

Pengumpulan Database Credit Score Check

Dalam pengumpulannya, database credit scoring adalah hasil laporan dari setiap bank dan lembaga keuangan yang terdaftar dalam Biro Informasi Kredit (BIK). SILK ini mengharuskan lembaga keuangan melaporkan data-data nasabah setiap bulannya. 

Setelah itu, data tersebut akan dikumpulkan oleh Bank Sentral dan diintegrasikan dalam sistem SLIK oleh OJK secara berkala. Jadi, saat ada calon debitur akan mengajukan kredit tiap-tiap lembaga keuangan sebagai kreditur bisa melihat data tersebut untuk pertimbangan dalam memberi approval.

Pinjaman Apa yang Membutuhkan Credit Score Check?

Seluruh jenis utang yang familiar di masyarakat seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), atau pun kartu kredit sudah pasti membutuhkan pengecekan credit scoring.

Selain itu, di tengah masifnya perkembangan teknologi dan ditambah menjamurnya perusahaan fintech (financial technology) di Indonesia, terdapat beberapa indikator utang lain yang berpotensi masuk ke dalam database credit scoring. 

Utamanya, sistem utang lainnya ini adalah platform keuangan online yang berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mulai dari platform pinjol hingga fitur paylater aplikasi belanja online. Berikut ini adalah contoh platform yang data nasabahnya dilaporkan ke dalam database credit score check.

  1. Shopee Pay Later 
  2. Akulaku
  3. OVO Paylater
  4. GoPayLater
  5. Indodana
  6. Kredivo
  7. AdaKami
  8. Traveloka Paylater

Berapa Skor Kredit yang Baik untuk KPR?

Sebelum calon debitur mengajukan permohonannya ke lembaga keuangan, terdapat credit scoring yang harus disertakan dalam permohonan tersebut. Tapi, bagaimana cara lembaga keuangan dan bank menentukan standar dalam credit scoring ini? 

Jika melihat dari aturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.03/2019 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, dalam credit scoring terdapat 5 kategori yang dapat menentukan standar kelayakan calon debitur. Ini dia penjelasan klasifikasi credit scoringnya.

1. Kredit Lancar

Kredit lancar adalah kondisi saat calon peminjam mampu membayar kewajiban kredit (utang) dan juga bunganya dengan baik dan tepat waktu. 

Kalau kamu masuk ke dalam kredit lancar, maka sudah pasti pengajuan KPR kamu akan mendapatkan approval dari lembaga keuangan.

2. Kredit dalam Perhatian Khusus (DPK)

Jika calon debitur punya tunggakan pembayaran kredit selama 1-2 bulan, maka DPK adalah status yang menunjukkan kemampuan calon debitur membayar utangnya adalah “kurang lancar.” 

Jika kamu berada dalam status DPK, maka kamu masih bisa mengajukan pinjaman kepada bank tapi pihak perbankan akan melakukan pertimbangan menyeluruh untuk memberikan approval. Sehingga, prosesnya pasti tidak akan secepat kategori Kredit Lancar.

3. Kredit Tidak Lancar

Credit scoring  “kredit tidak lancar” menunjukkan adanya keterlambatan pembayaran kewajiban pinjaman dalam waktu 3-4 bulan. Utamanya, debitur dalam status ini biasanya sudah diberi peringatan oleh pihak lembaga keuangan yang memberikan kredit untuk segera melunasi.

Namun, kreditur tetap belum memenuhi kewajibannya untuk melunasi tagihan. Karena itu, jika kamu memiliki status ini dan tidak segera melunasi, kemungkinan besar pengajuan KPR kamu akan ditolak.

4. Kredit Diragukan

Status credit scoring ini mengacu pada kondisi calon debitur punya tunggakan selama 4-6 bulan dan mangkir dari pembayaran. Jika kamu memiliki credit scoring ini, maka dapat dikatakan kamu sudah kena blacklist untuk di-approve pengajuan KPR-nya.

Tidak hanya KPR saja, namu seluruh lembaga keuangan resmi mana pun pasti akan memilih untuk menolak pengajuan kreditmu, apa pun bentuknya.

5. Kredit Macet

“Kredit macet” adalah credit scoring lanjutan setelah “kredit diragukan” terus berlangsung dalam periode lebih dari 6 bulan. Ketika calon debitur tidak kunjung memenuhi kewajibannya membayar utang dan tidak ada kejelasan kapan pelunasannya, maka sudah pasti namanya kena blacklist.

Kalau kamu punya credit scoring Bank Indonesia kategori ini, pengajuan KPR kamu pasti akan ditolak hingga pada akhirnya pelunasan utang-utangmu dipenuhi.

Bagaimana Cara Menghitung Credit Scoring?

Terdapat dua cara untuk mengakses data credit scoring kamu, yaitu mengajukan permohonan credit scoring Bank Indonesia SILK BI secara online dan juga offline langsung ke Kantor Pusat, Kantor Regional, atau Kantor OJK. Berikut adalah cara menghitung credit scoring tersebut.

1. Secara Tatap Muka atau Offline

  • Siapkan dokumen KTP bagi WNI atau Paspor bagi WNA dan NPWP 
  • Isi formulir dan mengambil nomor antrian 
  • Proses verifikasi dokumen oleh pihak OJK
  • Pencetakan hasil informasi debitur dan tanda tangan bukti terima 

2. Secara Online

  • Registrasi di laman https://konsumen.ojk.go.id/minisitedplk/registrasi 
  • Pilih jenis informasi debitur dan tanggal antrian 
  • Klik “Lanjut Isi” dan input seluruh data yang diminta secara lengkap. 
  • Verifikasi informasi untuk pembuatan akun iDeb (Informasi Debitur).
  • Upload foto atau scan dokumen persyaratan
  • Tunggu bukti e-mail registrasi nomor antrian dan approval verifikasi data
  • Tunggu instruksi lanjutan via e-mail tentang pengisian formulir 
  • Cetak dan tandatangani formulir sebanyak 3 rangkap 
  • Foto atau scan formulir yang dicetak dan kirimkan ke nomor WhatsApp OJK. 
  • Kirim foto selfie diri dengan menunjukkan KTP yang akan diverifikasi via WhatsApp.
  • Jika data seluruhnya telah diverifikasi, maka OJK akan mengirimkan hasil iDeb SLIK online lewat email saat data disetujui.

Apakah Penentu Persetujuan KPR Hanya Credit Scoring?

Dalam proses pertimbangan institusi perbankan, tentu credit scoring hanyalah salah satu indikatornya. Terdapat faktor-faktor lain yang akan memengaruhi kelayakan kamu menjadi debitur program KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) atau KPA (Kredit Kepemilikan Apartemen).

Indikator lain yang menjadi persyaratan untuk KPR dan penentu persetujuan KPR meliputi hal-hal berikut ini.

1. Stabilitas Penghasilan

Nominal penghasilan yang dipertimbangkan bank adalah penghasilan rutin dan terjamin. Sederhananya, penghasilan ini adalah fixed income yang pasti kamu dapatkan setiap bulannya seperti gaji. Penghasilan yang tidak rutin seperti bonus tahunan atau uang lembur tidak akan dijadikan pertimbangan. 

Bank akan melakukan verifikasi lewat bukti tertulis yang berupa slip gaji terakhir, surat keterangan lama bekerja dari tempat kantor kamu, serta fotocopy buku tabungan selama 3 bulan terakhir.

Jika kamu seorang yang income-nya didapatkan dari hasil berbisnis atau wirausaha, maka data-data yang diminta adalah fotocopy rekening tabungan atau giro, serta berkas verifikasi usaha seperti NPWP badan usaha, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), dan berkas relevan lainnya.

2. Beban Utang yang Dimiliki

Hal ini berhubungan dengan status credit scoring kamu. Karena seluruh riwayatnya tertera, maka pihak bank akan tahu kelayakan kamu dalam approval kredit kepemilikan tempat tinggal.

Sederhananya, semakin banyak utang atau kredit kamu yang belu mdipenuhi, maka semakin kecil kemungkinan mendapatkan approval KPR dari bank.

3. Persentase Down Payment

Terlepas dari faktor penghasilan, pertimbangan pihak bank juga tergantung pada besarnya uang muka atau down payment dari keseluruhan harga rumah yang mampu kamu bayarkan.

Umumnya, bank tidak akan memberikan pinjaman 100% berdasarkan harga rumah, bahkan secara rata-rata biasanya hanya sekitar 70% saja. Sehingga, besarnya persentase DP sangat menentukan apakah KPR kamu akan disetujui atau tidak.

Semakin besar kemampuan kamu membayar jumlah down paymentI, maka semakin kecil risiko bagi pihak bank. Karena itu, akan semakin besar juga peluang pengajuan KPR kamu disetujui.

4. Stabilitas Status Karir pada Penghasilan

Walaupun penghasilannya stabil, banyak institusi perbankan lebih menyukai calon debitur yang sudah memiliki masa kerja yang cukup yaitu minimal dua tahun, serta punya peningkatan karir yang signifikan.

Masa kerja dan status kepegawaian bagi kamu yang bekerja di perusahaan orang lain, lalu lamanya usaha berjalan bagi kamu yang merupakan pengusaha. Faktor inilah yang juga dipertimbangkan bank sebagai indikasi kelayakan kamu disetujui KPR.

Hal ini karena, stabilitas keberlangsungan penghasilan dari karirmu pastinya dapat memengaruhi kemampuan pembayaran cicilan dan bunga kelak di masa depan.

Peluang Investasi untuk Mewujudkan Rumah Impian

Status berapa skor kredit yang baik tentu merupakan faktor penting dari persetujuan kepemilikan tempat tinggal. Hal ini karena, credit scoring secara langsung berpengaruh pada cash flow kamu sebagai indikator utama yang dicek oleh pihak perbankan.

Karena itu, jika kamu punya impian ingin segera memiliki rumah melalui KPR, maka kamu benar-benar harus memiliki pengelolaan finansial yang baik. Terlebih lagi, jika kamu ingin besarnya cicilan tidak begitu besar, maka kamu harus mulai mempertimbangkan untuk menabung down payment yang besar pula.

Namun, menabung saja sebenarnya kurang efektif untuk segera merealisasikan impianmu punya rumah. Karena jika kamu hanya menabung di bank saja, pasti terdapat biaya admin dan adanya faktor inflasi yang berpotensi menggerus nilai uang yang kamu.

Untuk menghindari berkurangnya nilai uang ini, melakukan investasi di aset yang tepat adalah langkah paling strategis yang bisa jadi pilihan kamu. Dengan berinvestasi, modal awal yang kamu tanamkan berpotensi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar di masa depan. 

Apalagi, saat ini, sudah banyak opsi investasi modal minim yang dapat kamu akses dengan mudah, salah satunya adalah dengan menjadi owner bisnis UMKM lewat skema equity crowdfunding lewat platform LandX

Investasi ini bisa kamu mulai hanya dengan modal Rp1 jutaan saja. Pilihan bisnisnya pun beragam, mulai dari sektor F&B seperti Taiwan dessert bowl viral HongTang, Korean premium rice bowl MangGang, Vilo Gelato yang kekinian, resto sushi hits premium yaitu Okinawa Sushi, serta bisnis properti kos-kosan di kota besar seperti Jakarta. 

Platform equity crowdfunding  LandX pun sudah berpengalaman menghimpun dana bagi 44 bisnis UMKM potensial, telah dipercaya oleh 88.000 investor terdaftar di seluruh Indonesia, dan tentunya sudah mengantongi izin dari OJK. 

Karena itu, mari download LandX App dan jangan sampai ketinggalan peluang jadi pemilik bisnis potensial untuk menambah tabunganmu mewujudkan rumah impian ya!

#MulaiSekarang Ambil Langkah Raih Rumah Impian, Yuk Tambah Income Lewat LandX!

miliki bisnis modal kecil cuma dengan 1 jutaan dapat 4 cabang

Baca Juga