2 August 2022
|
7 Min Read
|
e-IPO merupakan sarana elektronik dan digital untuk membantu proses penawaran umum saham perdana perusahaan kepada publik dengan akses luas dan mudah dijangkau untuk para investor. Cari tahu perbedaan e-IPO dan IPO dalam artikel ini yuk.
Untuk memudahkan para investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyediakan layanan e-IPO. Istilah e-IPO adalah singkatan dari Electronic Indonesia Public Offering atau sistem penawaran umum elektronik dalam pasar modal Indonesia. Dengan adanya e-IPO, Anda dapat melihat informasi-informasi perusahaan yang sedang melakukan pendaftaran saham untuk dijual ke masyarakat umum.
Selain itu, sebelum ada sistem baru e-IPO Indonesia, saham perdana suatu perusahaan tidak mudah diakses oleh para investor ritel. Alokasi penjatahan sebelum ada sistem e-IPO saham diprioritaskan untuk investor institusional yang terdaftar dalam perusahaan sekuritas. Adanya sistem elektronik dan digital ini diharapkan dapat meningkatkan likuiditas di pasar sekunder dan meningkatkan kesempatan investor untuk memperoleh alokasi penjatahan.
Lantas apa bedanya dengan sistem konvensional sebelumnya? Serta manfaat e-IPO, tujuan dan keuntungannya? Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai apa itu e-IPO, simak dengan baik-baik ya.
Electronic Indonesia Public Offering atau e-IPO adalah sarana digital untuk mendukung proses penawaran umum saham perdana suatu perusahaan kepada publik. Manfaat e-IPO dalam pasar modal Indonesia adalah untuk memudahkan seluruh investor melihat informasi perusahaan ketika melakukan IPO. Sehingga setiap investor dapat mengikuti penawaran saham dengan mudah.
Adapun peluncuran Sistem Penawaran Umum Elektronik sebagai tindak lanjut penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 41/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan Sukuk secara Elektronik.
Otoritas Jasa Keuangan juga menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep-45/D.04/2020 tentang Penunjukkan PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai penyedia sistem e-IPO.
Adapun istilah-istilah yang perlu diketahui sebelum membeli saham melalui sistem e-IPO. Istilah-istilah tersebut meliputi bookbuilding, offering dan allocation. Istilah-istilah ini merupakan alur yang harus ditempuh oleh investor sebelum membeli saham melalui e-IPO.
Bookbuilding merupakan penawaran awal. Pada masa penawaran awal, harga saham perdana masih berupa rentang harga. Seseorang investor nantinya bisa menyampaikan minat pemesanan saham dengan mengisi harga saham sesuai keinginan dalam rentang harga yang tentukan.
Minat seorang investor ini menjadi penentuan dasar harga penawaran perdana yang digunakan oleh emiten dan underwriter. Jika semakin tinggi minat terhadap saham, maka harga saham perdananya akan ditawarkan lebih tinggi. Masa bookbuilding ini berlangsung 7-21 hari kerja.
Tahap kedua dalam e-IPO adalah penawaran umum atau offering kepada publik yang berlangsung selama 1-5 hari kerja. Pada masa ini, harga saham yang ditawarkan bersifat final biasanya.
Perbedaan bookbuilding dan penawaran umum (offering) dilihat dari waktu berlangsungnya tahapan penawaran. Rentang waktu masa penawaran atau bookbuilding relatif lama dibandingkan masa penawaran umum atau offering yang sebentar.
Kemudian allocation atau penjatahan. Apabila permintaan saham dari investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan, maka akan dilakukan mekanisme penjatahan. Uang investor yang pesanan sahamnya tidak dipenuhi akan dikembalikan.
Melansir dari idxchannel.com perbedaan e-IPO dan IPO berada pada sistem pemesanannya. e-IPO mempunyai tujuan menyediakan akses elektronik dan digital yang lebih mudah dijangkau oleh seluruh investor serta perusahaan efek untuk ikut berpartisipasi dalam proses penawaran umum perdana saham suatu emiten.
Sedangkan lewat IPO, masyarakat tentunya bisa membeli saham dan memiliki saham perusahaan tersebut, juga perusahaan terkait dapat memperoleh dana segar tambahan. Tujuan IPO ini adalah mengumpulkan modal atau dana, serta membuat saham yang dapat dibeli masyarakat untuk dibeli.
Berikut perbedaan e-IPO dan IPO, sebagai berikut:
Melalui e-IPO IDX, informasi yang disampaikan transparan. e-IPO IDX memberikan kemudahan bagi para investor untuk mengikuti pembelian saham perdana suatu emiten.
Investor juga bisa melihat perusahaan yang sedang melakukan e-IPO saham mulai dari tahap publikasi, masa penawaran awal, masa penawaran umum, masa penjatahan, bahkan hingga akhirnya investor berhasil mendapatkan saham emiten terkait.
Agen penjual yang lebih banyak, seperti sekuritas saat ini banyak menawarkan kemudahan lewat aplikasi mereka.
Investor memiliki kesempatan yang sama untuk membeli saham IPO. Namun sebelum mengikuti e-IPO para investor diwajibkan untuk menyediakan dana pada rekening dana nasabah (RDN) sebelum masa penawaran umum berakhir.
Jika seorang investor tertarik melakukan pemesanan IPO, maka investor perlu memiliki akun e-IPO terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah mendaftar e-IPO IDX:
Setelah mendaftarkan diri pada sistem e-IPO, ada pula tahapan yang perlu dilalui dalam pembelian e-IPO saham. Berikut tahapan pembelian e-IPO saham:
Investor memilih broker atau sekuritas yang dituju. Pilih registrasi Single Investor Identification (SID) atau Sub Rekening Efek (SRE) bagi yang sudah memiliki atau pilih ‘baru’ untuk yang belum memiliki.
Investor yang belum memiliki SID dan SRE akan melakukan pembukuan rekening di luar sistem oleh broker yang dituju sebelumnya. Setelah verifikasi broker selesai dilakukan, investor dapat melakukan login dan menyampaikan minat atau pemesanan saham IPO pada sistem e-IPO.
SID merupakan nomor tunggal investor pasar modal Indonesia yang diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek (KSEI). Sedangkan SRE adalah rekening efek yang digunakan untuk menyimpan portofolio saham atas nama nasabah yang dicatatkan pada KSEI.
Setelah login di akun e-IPO, investor akan melihat perusahaan yang sedang melakukan IPO. Selanjutnya, investor dapat memilih saham yang akan dibeli dengan meng-klik More Info. Jika sudah yakin dengan pilihannya, maka investor melakukan tahap selanjutnya dengan meng-klik Place Order lalu mengisi formulir pemesanan, klik Send dan memasukkan kode OTP.
Pihak perusahaan yang IPO akan mendapatkan pemberitahuan melalui email jika terdapat pesanan masuk dari investor. Setelah verifikasi selesai dilakukan, pembelian saham IPO dapat langsung disetujui. Investor dapat membaca prospektus dan menyetujui prospektus pada masa bookbuilding. Sebaiknya, investor sudah menyediakan dana di RDN sebelum masa offering.
Sebagai informasi, RDN adalah rekening dana pada bank administrasi atas nama nasabah (terpisah dari rekening dana milik sekuritas) yang digunakan untuk keperluan penyelesaian transaksi saham.
Terakhir, investor dapat melihat hasil penjatahan atas pemesanan pada menu History dengan melihat status penjatahan sebagai berikut:
Pembelian saham IPO melalui sistem digital memiliki perbedaan dengan sistem IPO biasa. Lantas apa manfaat e-IPO ini? Berikut manfaatnya:
Keunggulan e-IPO adalah tidak hanya untuk penawaran saham umum perdana, tapi bisa untuk penawaran perdana instrumen lainnya di pasar modal. Adanya e-IPO sendiri bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan yang paling utama transparansi dalam proses penawaran umum di pasar modal.
Luasnya akses bagi investor, para investor tidak lagi terhalang untuk mengikuti penawaran umum. Investor juga memiliki akses untuk mendapatkan informasi secara jelas ketika proses penawaran umum berlangsung. BEI juga telah menyediakan website e-ipo.co.id. Meski demikian, sebelum melakukan pemesanan para investor perlu memiliki Nomor Tunggal Identitas atau Single Identification (SID) dan rekening efek di salah satu Sekuritas/Perusahaan Efek.
Nah, penjelasan mengenai e-IPO saham adalah bertujuan untuk memudahkan investor untuk membeli penawaran saham perdana. Selain itu para investor juga mendapatkan informasi dengan transparan ketika berlangsungnya penawaran umum berlangsung, sehingga investasi pun lebih aman. Dengan adanya sistem e-IPO IDX diharapkan akan mempermudah investor ketika melakukan pembelian saham IPO dalam wadah digital.
Selain itu, ada juga sistem securities crowdfunding untuk mendanai bisnis kecil atau UMKM ketika melakukan rilis saham kepada publik juga loh.
Melalui skema securities crowdfunding, Anda bisa menyesuaikan profil risiko untuk bisnis yang Anda danai bersama-sama masyarakat luas, dan Anda juga mendapatkan keuntungan berupa dividen secara rutin dengan modal kecil.
Bisnis yang Anda danai nantinya akan berkembang dan melakukan ekspansi sehingga bisnis tersebut memiliki potensi untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Tentunya perlu untuk memilih platform terpercaya dan berpengalaman mendanai bisnis potensial seperti LandX dan sudah berizin oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga kegiatan investasi pun aman.