Investor Penerbit
menu-mobile
Semua News Ekonomi Keuangan Investasi Startup Indonesia

IPO Adalah: Memahami Apa Itu IPO Saham dan Berinvestasi ke Saham IPO

20 July 2021

|

5 Min Read

|

Author: Abdul Wahhab

Dirilisnya saham IPO oleh banyak perusahaan populer adalah salah satu peluang bagi investor. Namun, bukan berarti menanamkan modal untuk perusahaan besar go public adalah mutlak tidak ada risiko kerugian.

Table Of Contents

Belakangan, istilah saham IPO adalah pembahasan yang semakin masif. Hal ini kembali karena IPO GOTO yang merupakan merger dua start-up besar Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia.

Simpelnya, saham IPO adalah tahap dimana perusahaan yang sebelumnya bersifat privat memutuskan untuk melepasakan saham mereka kepada publik. Tahap go public adalah transisi perusahaan yang sebelumnya bersifat privat membuka diri kepada publik lewat penawaran saham perdana yang dilakukan oleh perusahaan.

Bagi investor, momen perilisan saham IPO adalah kesempatan yang sangat ditunggu oleh banyak orang. Ini karena saham IPO adalah salah satu opsi untuk berinvestasi yang punya prospek keuntungan jangka panjang.

Karena itu, yuk kita bahas dulu apa itu IPO dan pertimbangan penting saat membeli saham di penawaran perdana.

Apa Itu IPO dalam Saham?

Saham IPO adalah initial public offering atau bisa disebut juga sebagai penawaran perdana suatu saham kepada masyarakat umum. Tahap ini di mana perusahaan membua diri kepada publik mereka kepada publik sehingga masyarakat luas dapat memiliki bagian dari perusahaan tersebut.

IPO adalah penawaran saham perdana yang dilakukan oleh emiten dimana perusahaan yang sudah IPO. Artinya, perusahaan IPO adalah perusahaan yang membuka kesempatan kepemilikan publik terhadap saham mereka.

Tahap ini sangat krusial bagi perusahaan karena mereka akan mendapatkan pendanaan dari investor dengan cakupan yang lebih luas lagi. Syarat IPO perusahaan terdiri dari beberapa tahap verifikasi hingga akhirnya melakukan pencatatan di BEI dan bisa diakses oleh publik.

Apabila sudah memutuskan untuk melantai di bursa saham, maka mereka artinya sudah membuka kesempatan masyarakat luas untuk menjadi investor kepada bisnis tersebut.

Oleh sebab itu, perusahaan dengan prospek menjanjikan sangat ditunggu investor untuk melantai di bursa saham. Lebih lanjut mari kita bahas berbagai alasan perusahaan melakukan penawaran perdana atau initial public offering.

Kenapa Perusahaan IPO?

Tujuan perusahaan melakukan IPO adalah didasari oleh berbagai pertimbangan yang dibahas secara internal bersama para stakeholder. Lebih jelasnya, alasan perusahaan melakukan IPO adalah sebagai berikut.

1. Mendapatkan Penambahan Modal

Salah satu alasan perusahaan melakukan IPO adalah untuk mendapatkan penambahan modal sehingga mereka bisa meningkatkan kualitas operasional bisnis dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.

Selain itu, perilisan saham IPO adalah langkah untuk mempermudah perusahaan untuk mengakses modal yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan pengembangan bisnis.

2. Pengembangan Bisnis Jangka Panjang

Saat mendapatkan pendanaan dari publik perusahaan biasanya mereka memiliki rencana pengembangan jangka panjang yang akan mereka lakukan melalui dana yang mereka dapatkan.

Biasanya, perusahaan memiliki rencana ekspansi dan scale up bisnis ke dalam cakupan yang lebih luas lagi dan memberikan keuntungan yang lebih besar pula.

Biasanya, langkah yang dilakukan perusahaan sebelum rilis saham IPO adalah menyediakan prospektus yang berisi rencana pengembangan bisnis yang akan dilakukan dari funding modal go public tersebut.

3. Meningkatkan Nilai Perusahaan

Salah satu tujuan perusahaan melakukan perilisan saham IPO adalah keinginan untuk meningkatkan kualitas dari perusahaan dari berbagai sisi sehingga mereka perusahaan memiliki posisi yang lebih kuat lagi di pasaran.

Peningkatan nilai perusahaan ini tentu saja membuat memiliki posisi yang lebih kuat di pasaran dan bisa memberikan keuntungan yang lebih optimal.

Keuntungan Membeli Saham IPO

Banyak orang berpikir bahwa membeli saham pada saat IPO adalah potensi untuk mendapatkan keuntungan yang mutlak. Hal ini karena umumnya harga yang dipatok untuk saham IPO adalah harga saham perdana yang relatif masih murah dan memiliki potensi kenaikan signifikan saat sudah memasuki pasar sekunder.

Akan tetapi, kenaikan di pasar sekunder pada harga saham IPO adalah berdasarkan pada faktor seberapa potensial bisnis perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Semakin baik kinerja suatu perusahaan, maka semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham tersebut sehingga harganya akan meningkat.

Karena itu, hal yang perlu dilakukan sebelum membeli saham IPO adalah analisis yang mendalam untuk melihat bagaimana potensi perusahaan di masa mendatang. Untuk melakukan ini, melihat kinerja perusahaan sebelum merilis IPO adalah hal yang wajib dilakukan.

Selain itu, kamu juga perlu melihat bagaimana program kerja perusahaan dalam menggunakan dana yang mereka dapatkan dari publik ini agar kamu bisa melihat bagaimana proyeksi perusahaan beberapa tahun ke depan.

Karena itu, beli saham IPO tidak menjamin keuntungan yang kamu dapatkan.

Resiko Kerugian Beli Saham IPO

Membeli saham pada saat penawaran perdana memiliki kelebihan dan kekurangan, oleh sebab itu mari kita bahas dulu keunggulan dari membeli saham IPO. Pembelian saham saat penawaran perdana biasanya memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan membeli saham di pasar sekunder.

Hal ini otomatis membuat potensi keuntungan dari saham IPO lebih besar dan menarik investor. Oleh sebab itu, banyak orang tertarik untuk membeli saham dari perusahaan saat mereka IPO. Akan tetapi, selain potensi keuntungan saat membeli saham di harga awal yang relatif murah, membeli saham IPO juga memiliki risiko yang harus tetap kamu pertimbangkan.

Hal ini karena saham IPO tetap memiliki potensi untuk penurunan nilai dari waktu ke waktu. Selain itu, pembelian saham IPO membutuhkan waktu yang lebih lama karena kamu harus melewati beberapa tahapan sebelumnya.

Dalam membeli saham IPO, kamua harus melakukan analisis secara mendalam karena tidak semua saham IPO merupakan saham potensial yang harganya akan terus naik dari waktu ke waktu. Kamu harus tau bahwa sebagian perusahaan menggunakan IPO sebagai strategi exit mereka.

Karena itu, saat beli saham IPO kamu perlu berhati-hati dan memahami dengan baik tentang perusahaan tersebut agar kamu paham strategi seperti apa yang akan dilakukan perusahaan dengan uang yang mereka dapatkan dari publik tersebut.

Beli Saham Bisnis Saat Penawaran Perdana

IPO saham merupakan kesempatan untuk kamu mendapatkan saham dari perusahaan potensial dengan harga yang cenderung lebih murah dibandingkan membeli di pasar sekunder.

Oleh sebab itu, hal ini bisa kamu manfaatkan untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Hal lain yang harus kamu pahami adalah cara ikut IPO yang biasanya dilakukan oleh perusahaan dengan skala besar.

Ada skema untuk bisnis skala menengah dan kecil atau UMKM melakukan rilis saham kepada publik, yaitu sistem equity crowdfunding.

Apabila kamu ingin melakukan investasi bisnis ke dalam berbagai bisnis potensial di sekitar kamu, maka kamu harus menemukan platform equity crowdfunding terbaik untuk menemukan bisnis terbaik untuk investasi kamu.

LandX merupakan platform equity crowdfunding terbaik yang bisa membantu kamu menemukan bisnis yang bisa kamu beli sahamnya untuk investasi jangka panjang. Sebagai pemegang saham, kamu tentu saja berpotensi mendapatkan keuntungan berupa dividen sesuai dengan performa bisnis yang didanai. Karena itu…

Yuk Temukan Saham Bisnis Terbaik Kamu di LandX

miliki bisnis modal kecil cuma dengan 1 jutaan dapat 4 cabang

Biar Gak Ketinggalan Info Seputar Bisnis Terbaru Anda, Jangan Lupa Follow @landx.id di Instagram

Baca Juga:

#Cara Investasi Saham #tips investasi #IPO Bukalapak #cara mengembangkan uang dengan cepat #investasi saham

Baca Juga

Tips Cara Investasi Saham dengan Modal Kecil untuk Pemula

Friday, 21 May 2021
Memahami Apa Itu Pasar Primer dan Sekunder dalam Investasi

Tuesday, 27 Apr 2021
Punya Uang 10 Juta? Berikut Investasi Modal 10 Juta yang Menguntungkan

Friday, 19 Mar 2021
Memahami Apa Itu Laba Tahun Berjalan dan Bedanya dengan Laba Ditahan

Wednesday, 7 Jul 2021
Previous Next

Disclaimer

PT ICX BANGUN INDONESIA (dh. PT Numex Teknologi Indonesia) (selanjutnya disebut “LandX”) adalah Perusahaan yang didirikan berdasarkan Hukum Indonesia yang bertindak sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Efek Berbasis Teknologi Informasi yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor Kep-068/D.04/2020 tentang Pemberian Izin Usaha Penyelenggara Layanan Urun Dana Melalui Penawaran Efek Berbasis Teknologi Informasi PT Numex Teknologi Indonesia. Kegiatan Investasi melalui Layanan Urun Dana memiliki tingkat risiko tinggi, Pemodal diwajibkan telah membaca Syarat dan Ketentuan serta seluruh dokumen yang dipaparkan oleh LandX melalui website dan/atau aplikasi LandX. LandX tidak pernah memaksa Pemodal untuk melakukan pembelian Efek yang sedang ditawarkan. Segala transaksi yang dilakukan oleh Pemodal dilakukan oleh Pemodal dengan kesadaran penuh dan tanpa paksaan dari Pihak manapun. LandX berperan sebagai Penyelenggara Layanan Urun Dana dalam melakukan kegiatan Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi yang mempertemukan antara Penerbit dengan Pemodal. OJK bertindak sebagai regulator dan pemberi izin serta pengawas, tidak sebagai penjamin investasi. Segala risiko menjadi tanggung jawab penuh dari Pemodal. Pemodal telah menyadari secara penuh bahwa terdapat sejumlah risiko dalam melakukan investasi pada layanan urun dana. Oleh karena itu, LANDX TIDAK BERTANGGUNG JAWAB terhadap kerugian dan gugatan hukum serta segala bentuk risiko lain yang timbul di kemudian hari. Sejumlah risiko tersebut diantaranya:

Risiko Usaha
Risiko usaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam menjalankan kegiatan usaha. Sejumlah risiko usaha yang mungkin saja terjadi adalah penutupan kegiatan usaha secara sementara sebagai dampak dari adanya bencana alam dan/atau keadaan kahar lainnya.

Risiko Kerugian Investasi
Setiap investasi memiliki tingkat risiko yang beragam, salah satunya adalah tidak terkumpulnya dana investasi sesuai proyeksi yang telah ditetapkan dan/atau proyek yang dijalankan tidak menghasilkan keuntungan sesuai dengan yang ditargetkan.

Risiko Kekurangan Likuiditas
Pemodal yang melakukan investasi memungkinkan dalam bentuk tidak likuid karena efek bersifat ekuitas yang ditawarkan tidak terdaftar di bursa efek atau belum dilaksanakan pasar sekunder. Hal ini berarti Pemodal mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham miliknya kepada pihak lain.

Risiko Kelangkaan Pembagian Dividen dan/atau Dilusi Kepemilikan Saham, Jika Efek Yang Diterbitkan Merupakan Saham
Setiap Pemodal yang melakukan investasi pada efek bersifat ekuitas berupa saham, memiliki hak untuk mendapat dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan yang dimiliki yang dibagikan oleh Penerbit melalui Penyelenggara secara periodik. Namun, kelangkaan dalam pembagian dividen dimungkinkan terjadi karena kinerja bisnis suatu proyek yang diinvestasikan tidak berjalan sebagaimana mestinya serta berpotensi terdilusi kepemilikan saham karena bertambahnya total saham yang beredar atau ditawarkan.

Risiko Gagal Bayar
Penawaran Efek bersifat utang atau sukuk memiliki risiko dimana Penerbit akan gagal bayar (default). Apabila Penerbit mengalami gagal bayar maka Wali Amanat berdasarkan Surat Kuasa akan mengundang dan mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), dalam RUPO tersebut akan dibahas mengenai gagal bayar yang terjadi serta skema perpanjangan jatuh tempo kupon ataupun eksekusi jaminan fidusia dan jaminan Penerbit lainnya (apabila ada).

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik
Sistem pada LandX sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem mungkin saja tetap terjadi. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, LandX telah memiliki sejumlah kebijakan keamanan informasi diantaranya: a. Mengimplementasikan dan menerapkan ISO 27001; b. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan terkait keamanan data pribadi dan informasi yang berlaku di Republik Indonesia; c. Melakukan perbaikan secara berkala terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Sesuai dengan pasal 27 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 57/POJK.04/2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (“POJK 57/2020”), kami menyatakan bahwa:

a. OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERHADAP PENERBIT DAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM;

b. “INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA;

c. “PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

© 2022 PT ICX Bangun Indonesia. All Rights Reserved.