27 June 2022
|
6 Min Read
|
Kebijakan diskonto adalah salah satu instrumen dalam kebijakan moneter yang diambil oleh pemerintah untuk menunjang aktivitas ekonomi. Misalnya untuk mencegah inflasi, meningkatkan laju investasi masyarakat, serta menjaga stabilitas harga barang untuk menjaga kestabilan neraca pembayaran internasional.
Kebijakan diskonto adalah instrumen yang digunakan Bank Indonesia untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar. Kebijakan diskonto dalam mengatasi inflasi dilakukan melalui fasilitas diskonto yang diberikan oleh Bank Sentral kepada bank-bank umum dengan jaminan surat berharga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Baca terus artikel ini untuk tahu apa itu diskonto, tujuan, dan dampaknya bagi negara, khususnya investor dan pemilik bisnis.
Dilansir dari laman Bank Indonesia (BI), kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral yang digunakan untuk menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, dengan menaik-turunkan suku bunga bank umum.
Kebijakan diskonto adalah salah satu instrumen dalam kebijakan moneter yang diambil oleh pemerintah untuk menunjang aktivitas ekonomi. Misalnya untuk mencegah inflasi dan meningkatkan laju investasi masyarakat. Tujuan lain dari kebijakan diskonto adalah untuk menjaga stabilitas harga barang dan menjaga kestabilan neraca pembayaran internasional.
Gambaran dari kebijakan diskonto adalah ketika bank umum mengalami defisit (kekurangan uang). Lalu, bank umum tersebut akan meminjam uang ke bank sentral. Jika pemerintah ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar, maka pemerintah akan menurunkan tingkat suku bunga peminjaman uang. Lalu, jika pemerintah ingin menekan jumlah uang yang beredar, maka tingkat suku bunganya akan dinaikkan.
Sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter, kebijakan diskonto adalah upaya bank sentral untuk menjaga kestabilan laju inflasi melalui partisipasi masyarakat. Jika instrumen kebijakan moneter yang berupa cadangan minimum adalah penetapan cadangan dana yang harus ada di bank umum, maka kebijakan diskonto adalah penetapan naik turunnya suku bunga yang harus dibayar bank umum kepada bank sentral dari tersimpannya dana masyarakat di bank umum tersebut.
Inilah yang dimaksud dari apakah perbedaan kebijakan cadangan wajib minimum dengan kebijakan diskonto sebagai instrumen dalam kebijakan moneter. Melalui kebijakan moneter ini, maka tingkat diskonto dapat memengaruhi keputusan masyarakat dalam menggunakan uangnya.
Jika suku bunga tinggi, masyarakat akan berbondong-bondong untuk menyimpan uangnya di bank umum, misalnya dengan berinvestasi. Dengan ini, peredaran uang di masyarakat akan berkurang, tingkat supply dan demand pun secara berangsur akan berkurang. Dengan ini, pengeluaran masyarakat akan berkurang sehingga inflasi secara berangsur dapat diatasi,
Sementara itu, jika dihadapkan dengan situasi deflasi, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga. Dengan ini, maka masyarakat akan menarik simpanannya di bank. Dengan begitu, jumlah uang yang beredar pun meningkat. Peningkatan jumlah uang yang beredar ini akan berpengaruh ke daya beli masyarakat sehingga supply dan demand terhadap barang pun meningkat.
Melalui bunga yang rendah, pertumbuhan kredit dan jumlah uang beredar akan meningkat, yang tentunya dapat memicu pertumbuhan pada berbagai aktivitas ekonomi. Maka, kegiatan ekonomi kembali berputar dan mekanisme pasar kembali berjalan. Dengan begitu, deflasi pun dapat teratasi.
Seperti diketahui bahwa terlalu banyaknya uang yang beredar di masyarakat melebihi yang dibutuhkan adalah penyebab inflasi. Karena itu, perlu ada upaya di mana pemerintah mengontrol peredaran jumlah uang agar laju inflasi tetap terkendali, salah satunya melalui kebijakan diskonto.
Selain untuk mengontrol laju inflasi, dampak dari kebijakan diskonto adalah sebagai berikut.
SBN adalah produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Republik Indonesia. Cara kerjanya adalah pemerintah “meminjam” dana dari para investor yang akan digunakan untuk kebutuhan APBN. Sebaliknya, investor akan mendapatkan keuntungan yang disebut sebagai kupon (bunga) dari penempatan dana di Surat Berharga Negara tersebut.
Contoh instrumen investasi yang bisa dipilih oleh investor melalui perilisan SBN sebagai bentuk kebijakan diskonto adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Ritel (SR).
Fungsi dari kebijakan diskonto adalah terkendalinya harga barang di pasar. Saat harga suatu barang terlalu tinggi, maka peredaran barang (supply) tersebut akan terganggu stabilitasnya. Dengan naiknya tingkat suku bunga, maka kebijakan diskonto adalah upaya agar uang masyarakat lebih banyak tersimpan di bank.
Dengan ini, permintaan terhadap barang yang harganya naik pun akan turun. Akhirnya melalui mekanisme pasar, harga barang pun ikut turun mengikuti turunnya permintaan (demand) masyarakat.
Selain untuk menjaga stabilitas harga barang agar laju inflasi terkendali, kebijakan diskonto adalah langkah yang diambil pemerintah guna menguatkan kurs Rupiah terhadap USD. Dalam konsep pertukaran valuta asing, apabila permintaan suatu kurs naik, maka nilai kurs tersebut pun akan meningkat, begitu juga sebaliknya. Faktor diskonto ini dapat merangsang kemudahan investasi bagi pemodal asing.
Ketika sebuah negara tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat atau membayar hutangnya (terutama hutang luar negeri), maka kondisi krisis moneter terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan perusahaan tidak mampu melakukan aktivitas produksi atau pun distribusi barang dan jasa yang mengakibatkan gagalnya pembayaran upah bagi pegawai.
Jika hal ini terjadi, maka angka pengangguran dan kemiskinan secara beriringan dapat meningkat. Maka, untuk mencegah atau menghadapi kondisi ini, kebijakan diskonto adalah upaya bank sentral untuk menaikkan suku bunga agar masyarakat menyimpan atau meminjamkan uang ke negara melalui investasi atau menabung.
Perekonomian yang stabil dapat meningkatkan laju perkembangan bisnis di sebuah negara. Melalui kebijakan diskonto, jika tingkat suku bunga naik, maka ketertarikan masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank akan meningkat.
Penyimpanan uang di bank ini dapat berbentuk tabungan atau investasi. Beriringan dengan ini, maka minat investor domestik atau pun internasional untuk mengalokasikan dananya bagi bisnis badan usaha akan meningkat. Dampak yang dihasilkan dari adanya investasi tersebut adalah meningkatnya input dan output dari bisnis yang dijalankan. Sehingga, perusahaan juga akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja bagi optimalisasi jalannya bisnis.
Melalui kebijakan diskonto, pemerintah berupaya untuk untuk melindungi nilai uang dari penurunan daya beli pada masyarakat yang disebabkan oleh inflasi. Ketika tingkat suku bunga naik, maka alokasi dana investasi oleh investor bisa menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi.
Misalnya jika Anda berinvestasi, modal awal dapat mengalami peningkatan nominalnya. Saat Anda mengalokasikan dana, ketika inflasi terjadi, maka modal awal investasi tersebut akan ikut meningkat jauh. Seiring dengan peningkatan pendapatan dari investasi, semakin leluasa juga Anda dalam memiliki opsi untuk menabung, menyiapkan dana hari tua, atau kebutuhan lainnya.
Tidak seperti dulu, sekarang instrumen investasi dapat diakses oleh siapa pun, dimana pun, dan dengan nominal modal yang minim. Jika dulu investasi logam mulia, obligasi, properti, saham, atau deposito membutuhkan dana cukup tinggi, maka sekarang terdapat opsi untuk investasi menjanjikan dengan modal minim seperti reksadana atau equity crowdfunding.
Jika Anda belum familiar dengan skema equity crowdfunding, skema ini adalah pendanaan bagi badan usaha UMKM seperti CV, NV, Firma, dan lainnya yang listing penawaran saham melalui platform Securities Crowdfunding (SCF). Anda berkesempatan untuk memberi suntikan dana bagi bisnis UMKM untuk mengembangkan bisnisnya sehingga ketika bisnis tersebut profit, Anda dapat mendapat keuntungan investasi dalam bentuk dividen secara rutin.
Jadi, jika Anda ingin tahu lebih banyak lagi tentang investasi dengan skema ini, pastikan untuk berinvestasi melalui platform yang terpercaya, aman, dan pastinya mengantongi izin OJK seperti LandX ya!