1 January 2022
|
5 Min Read
|
Kopi Kenangan, unicorn F&B pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Status ini diraih setelah Kopi Kenangan mendapat pendanaan Seri C tahap pertama senilai $96 juta atau setara Rp 1,3 triliun. Karena itu, yuk kita cek lihat perkembangan bisnis Kopi Kenangan dan potensi bisnis kopi menjanjikan di Indonesia.
Kopi Kenangan – Unicorn F&B pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Status ini diraih setelah Kopi Kenangan mendapat pendanaan Seri C tahap pertama senilai $96 juta atau setara Rp 1,3 triliun.
Mengusung konsep grab-and-go, Kopi Kenangan menjadi salah satu coffee-chain dengan pertumbuhan brand tercepat. Menghadirkan kopi lokal Indonesia dengan penyajian yang high-quality ke seluruh wilayah Indonesia dan jangkauan luar.
Kopi Kenangan menggunakan biji kopi asli dari Indonesia yang ditanam oleh petani lokal. Salah satu biji kopi yang digunakan berasal dari daerah Banjarnegara, hal ini dapat terlihat dari penjelasan singkat varian menunya di salah satu aplikasi pesan-antar makanan.
Kopi Kenangan mengakhiri tahun ke-4 operasinya dengan gelar unicorn. Seluruh gerai dari Kopi Kenangan yang merupakan milik pribadi ini diakui sebagai brand yang memiliki inovasi disruptif, berteknologi tinggi, dan berfokusi pada konsumen.
Funfact: Unicorn adalah sebutan dalam dunia venture capital untuk perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari $1 miliar.
Karena itu, yuk kita bahas lebih dalam tentang perkembangan bisnis satu ini dan bagaimana potensinya dalam jangka panjang.
Sebelum mengenal lebih dalam tentang Kopi Kenangan, yuk kita bahas dulu Kopi Kenangan milik siapa.
Pesatnya perkembangan Kopi Kenangan tidak lepas dari olahan tangan pendirinya, Edward Tirtanata yang merupakan CEO Kopi Kenangan. Edward Tirtanata adalah lulusan Northeastern University yang pernah mengembang kuliah di keuangan dan akuntansi.
Edward sempat bekerja di kantor konsultan Ernst & Young di Jakarta selama 6 bulan. Menyibukkan diri dengan bisnis pribadi, suatu saat Edward terpaku pada antrean panjang orang yang ingin membeli produk satu ini. Inilah awal Edward terpikirkan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada.
Bersama rekan-rekannya, James Prananto dan Cynthia Chaerunnisa selaku co-founder, mereka memulai langkah besar di tahun 2017.
Masih mengembangkan model bisnis secara bersama sampai hari ini, James Prananto bertindak sebagai Chief Business Development Officer. Serta secara strategis, Cynthia Chaerunnisa sebagai Chief Marketing Officer dari brand yang memiliki kantor headquarter di Jakarta Selatan ini.
Funfact: Istilah unicorn digunakan pertama kali di tahun 2013 oleh Aileen Lee dari Cowboy Ventura. (Investopedia)
Baca Juga:
Apa saja varian menus dari bisnis satu ini? Pamor Kopi Kenangan sendiri sebenarnya juga tidak lepas dari kata unik dan viral. Tak ayal, penggunaan bahasa Indonesia pada pengenalan produknya membuat orang terkesan.
Seperti menu representatifnya, kombinasi kopi susu gula aren dengan nama Kopi Kenangan Mantan yang membuat orang kepikiran dengan kenangan pahit manis masa lalunya.
Vairan menu lainnya yang juga wajib coba ada avocado coffee, berbagai jenis latte dengan sirup spesial, kopi kelapa, serta salted caramel macchiato.
Selain kopi, sajian minuman lainnya juga ada berbagai jenis varian teh, teh susu, serta racikan coklat. Beberapa menu rekomendasi non-coffee yang bisa dicicipi ada hazelnut choco milk tea, milk tea, Marie Regal shake, Jasmine earl grey tea serta raspberry hibiscus lemon tea.
Kopi Kenangan juga beberapa kali melakukan gebrakan dengan berkolaborasi (co-branding) dengan tokoh dan brand populer:
Funfact: Kolaborasi (co-branding) dari dua brand atau lebih memiliki tujuan memperkuat kehadiran brand dan meningkatkan pangsa pasar.
Perkembangan brand ini semakin kuat karena mendapat suntikan dana dari berbagai pihak. Beberapa modal ventura yang mendanai Kopi Kenangan ialah Sequoia India, Arrive, Serena Ventures dan Alpha JWC Ventures.
Terdapat juga musisi sekaligus rapper Amerika Jay-Z yang merupakan suami dari penyanyi populer Beyoncé yang ikut mengguyurkan dananya lewat modal venturanya, Roc Capital.
Hal ini menjadi buntut baru rentetan startup bergelar unicorn di Indonesia. Bersama Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, J&T Express, Xendit, dan Ajaib.
Lihat kisah sukses bisnis F&B lokal satu ini jadi tertarik punya usaha FnB juga, nih. Apa Anda juga?
Hmm, kalau bisnisnya melakukan penawaran saham perdana (IPO) sih bisa, tapi mungkin butuh waktu yang cukup lama. Bisnis potensial yang menawarkan sahamnya dengan sistem crowdfunding sepertinya bisa jadi pilihan.
Crowdfunding adalah sistem urun dana untuk penggalangan modal sebuah bisnis yang dikumpulkan dari masyarakat. Keuntungan yang bisa didapatkan adalah persentase dividen yang disetujui.
Mau Informasi Menarik Lain Seputar Investasi? Yuk Kunjungi Instagram Kami di @landx.id