Investor Penerbit
menu-mobile

Window Dressing Adalah: Apa Itu Windows Dressing dan Prospek di 2023

10 January 2023

|

4 Min Read

|

Author: Vlora Riyandi

Istilah window dressing adalah kata yang sering terdengar pada akhir tahun, terutama jika kamu merupakan investor yang berinvestasi di pasar modal. Karena itu, yuk kita bahas apa itu window dressing dan bagaimana dampak window dressing terhadap investasi anda.

Apabila kamu merupakan investor pemula terutama yang baru terjun ke dunia saham, apa itu window dressing adalah term yang akan sering didengar, terutama pada akhir tahun seperti sekarang ini.

Apa itu Window Dressing adalah istilah di pasar saham dan biasa terjadi menjelang akhir tahun. Window dressing juga adalah salah satu momentum yang ditunggu para investor.

Supaya lebih paham dan siap menghadapi window dressing, yuk kita bahas apa itu window dressing dan langkah investasi yang harus dihampir saat menghadapi window dressing.


Apa Itu Window Dressing?

Window Dressing adalah strategi mempercantik laporan keuangan atau portofolio oleh manajer keuangan untuk meningkatkan performa kinerja sebelum disuguhkan kepada klien mereka.

Window dressing adalah momen tahunan yang terjadi pada awal tahun yang biasanya membuat harga saham cenderung mengalami peningkatan pada awal tahun. Karena itu, momen ini menjadi salah satu hal yang sangat ditunggu oleh para invstor saham.

Kenapa Window Dressing Terjadi?

Tujuan Window Dressing adalah untuk menarik minat investor agar yakin berinvestasi. Walau tujuannya “mempercantik” portofolio atau laporan keuangan, hal ini tetap dilakukan secara legal. Tindakan yang diambil tetap diawasi oleh regulasi yang sah dan mengikuti aturan keuangan yang berlaku.

Cara kerja Window Dressing adalah pada portofolio saham reksadana. Yaitu ketika para manajer investasi akan menjual saham yang menampakkan kerugian besar dan menggantinya dengan membeli yang sedang naik daun menjelang akhir kuartal atau akhir tahun.

Tidak hanya reksadana, Window Dressing adalah tatktik yang juga umum terjadi di lingkup perbankan, perusahaan finansial, dan perusahaan terbuka lainnya. Karena umum terjadi di akhir tahun, fenomena Window Dressing juga dikenal dengan December Effect atau Santa Claust Rally.

Awalnya istilah window dressing adalah kata untuk menggambarkan fenomena toko-toko di Inggris menjelang akhir tahun. Mendekati perayaan natal dan tahun baru, setiap toko akan mengganti display produknya dengan barang baru untuk menarik pembeli. Dari sinilah istilah window dressing digunakan dalam dunia investasi.

Window Dressing Saham

Dampak pada IHSG pada saat window dressing adalah hal yang tidak bisa dihindari. Dalam 20 tahun terkahir, IHSG (Indeks Saham Harga Gabungan) selalu hijau di bulan Desember. Sebagai informasi, IHSG hijau berarti terjadi peningkatan harga saham (bullish), berarti harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan. Artinya, window dressing saham adalah pengaruh yang cukup signifikan terhadap bursa efek.

Jika IHSG hijau maka saham yang berada Top 10 Big Cap biasanya hijau juga. Big cap adalah istilah untuk perusahaan dengan kapitalisasi pasar (market capitalization) di atas Rp 100 triliun. Saham-saham big cap pada saat window dressing adalah BBCA, BBRI, TLKM, UNLV, ARTO, ASII, HMSP, BMRI hingga EMTK .

Tips Investasi Menghadapi Window Dressing Saham:

Investor sekaligus IPO Consultant, Tonny Hermawan, membeberkan tips berinvestasi menghadapi Window Dressing saham yang bisa kamu praktikkan.

  1. Pilih saham blue chip karena saham blue chip saat window dressing adalah saham paling berpengaruh terhadap IHSG. Blue chip adalah saham dengan kapitalisasi market di atas 40 triliun, sehingga likuiditasnya bagus atau mudah diperjualbelikan.
  2. Lakukan analisa fundamental dan analisa teknikal. Teliti sebelum membeli saat windows dressing adalah hal yang sangat penting. Lakukanlah analisa fundamental melalui laporan keuangan perusahaan dan analisa teknikal. Analisa teknikal saham dapat dilakukan dengan melihat pergerakan harga dan melihat harga tertinggi dan terendah pada periode tertentu.
  3. Alokasikan dana untuk investasi. Sisihkan penghasilan kamu sebesar 10-30% untuk berinvestasi, pastikan juga keuangan kamu selalu dalam keadaan sehat.
  4. Akumulasi pembelian bulan Oktober dan November. Khususnya bagi investor aktif dan trader, sebaiknya telah mempersiapkan diri dengan melakukan pembelian saat bulan Oktober dan November. Tujuannya agar langkah yang dapat diambil saat window dressing adalah melakukan profit taking di bulan Desember dengan IHSG hijau dan di bulan January saat January Effect.

Prospek Window Dressing Saham 2023

Meski diprediksi mungkin tidak terjadi, memasuki pertengahan tahun ini, window dressing saham 2023 mengalami penguatan pada saham Big Cap. Meski baru memasuki bulan Juli, saham-saham index movers seperti BBCA BBRI BMRI mengalami penguatan. Sehingga diprediksi, peluang keuntungan investor dari window dressing saham adalah dengan berinvestasi pada saham Big Cap.

Untuk investor, perlu kenal istilah Janurary Effect atau kecenderungan harga saham yang naik di awal tahun. January Effect bisa disebabkan oleh bonus akhir tahun, semangat investasi tahun baru yang meningkat, dan sikap optimis para investor dengan ekonomi di tahun terkait.

January Effect juga bisa akibat dari Window Dressing pada bulan Desember tahun sebelumnya. Karena para investor besar di bulan Desember yang sempat menjual saham-saham yang rugi untuk mempercantik portofolionya akan membeli kembali saham-saham yang masih rugi tersebut di bulan Januari. Biasanya saham ini adalah saham mid-small bukan blue chip.

Karena itu, window dressing bisa menjadi peluang baru bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan. Oleh sebab itu, momen ini menjadi salah satu momen yang dinantikan banyak investor.

Siap #RaihKebebasan Finansial dengan Modal 1 Jutaan? Yuk, Investasi Lewat LandX Sekarang!

miliki bisnis modal kecil cuma dengan 1 jutaan dapat 4 cabang

Baca Juga