27 January 2023
|
4 Min Read
|
Strategi investasi agresif adalah pendekatan investasi mengharapkan return tinggi namun diiringi risiko tinggi juga. Portofolio investor agresif beberapa diantaranya yaitu saham small cap, foreign stocks, hingga obligasi high yield bond.
Setiap investor umumnya memiliki tujuan investasi yang sama yaitu mengharapkan keuntungan di masa depan. Lebih spesifiknya, keuntungan investasi ini diharapkan untuk memenuhi tujuan keuangan (financial goal) masing-masing seperti biaya liburan hingga dana pensiun. Sehingga untuk dapat mencapai tujuan keuangan ini melalui kegiatan investasi diperlukan strategi.
Strategi investasi dapat membantu investor dalam mengambil keputusan yang lebih cepat mengenai investasi yang akan dilakukan. Karena strategi investasi dapat berorientasi pada tujuan sehingga dapat membantu investor untuk membuat keputusan investasi sesuai tujuan mereka.
Secara garis besar, ada strategi investasi agresif dan konservatif. Apa itu strategi investasi agresif dan perbedaan investor agresif dengan investor konservatif? Mari kita bahas lebih lanjut berikut ini.
Strategi investasi agresif adalah pendekatan investasi berisiko tinggi dan potensi return yang juga tinggi. Strategi investasi agresif dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tingkat toleransi risiko investasi tinggi yang dikenal sebagai investor agresif.
Tujuan strategi investasi agresif adalah peningkatan modal atau apresiasi modal dalam kurun waktu relatif singkat. Berbanding terbalik dengan strategi investasi konservatif yang mengutamakan investasi untuk menjaga nilainya secara jangka panjang.
Lalu apa saja portofolio investasi dari seorang investor agresif?
Umumnya, jika strategi investasi agresif dibandingkan dengan strategi investasi konservatif maka besaran portofolio investasinya dapat menjadi 80/20, sedangkan portofolio konservatif 60/40.
Portofolio 80/20 mengalokasikan 80% kekayaan untuk ekuitas dan 20% untuk obligasi. Dibandingkan dengan portofolio konservatif 60/40 yang masing-masing mengalokasikan 60% dan 40% untuk ekuitas dan obligasi yang lebih besar dari agresif.
Beberapa metode investasi yang diterapkan investor agresif dalam manajemen portofolionya adalah sebagai berikut ini.
Sebelum langsung membahas tentang apa itu saham small-cap maupun perbedaannya dengan saham big cap, kamu perlu tahu apa itu market cap atau market capitalization sebuah saham.
Singkatnya, market cap adalah ukuran nilai suatu perusahaan karena cara menghitung market cap adalah jumlah saham beredar dikalikan harga sahamnya. Sehingga semakin besar kapitalisasi sebuah market cap maka semakin besar dan biasanya terkenal perusahaannya, serta dikategorikan sebagai saham big cap (kapitalisasi minimal Rp10 triliun).
Sedangkan saham small cap adalah saham dari perusahaan-perusahaan kecil dengan harga rendah namun memiliki potensi pertumbuhan besar. Setiap perusahaan saham small cap (kapitalisasi di bawah Rp1 triliun) tentu saja memiliki potensi pertumbuhan berbeda sehingga membeli saham small cap cenderung berisiko tinggi. Tetapi hal ini juga yang membuat investor agresif tertarik menganalisis dan mencari saham potensial di antara lautan saham small cap.
Berinvestasi pada saham asing atau foreign stock merupakan salah satu cara manajemen portofolio dalam strategi investasi agresif. Sebagai investor di Indonesia, kamu dapat berinvestasi pada saham luar negeri seperti pada saham perusahaan global Google, Apple, hingga luxury brand LVMH.
Investasi foreign stocks menjadi tempat mengalokasikan dana bagi investor agresif dan kesempatan memperhatikan market global. Keuntungan investasi foreign stocks yaitu kamu dapat berinvestasi dengan mata uang global dolar, berinvestasi pada perusahaan berpengaruh di dunia, hingga berinvestasi pada saham small cap global.
Sebagaimana potensi keuntungan dan potensi risiko investasi bertautan layaknya dua mata koin maka kamu harus mengetahui kemungkinan kelemahan investasi pada foreign stocks. Beberapa kelemahan investasi foreign stocks yaitu risiko yang berkaitan dengan negara penerbit saham seperti isu ekonomi dalam negeri mereka hingga hubungan bilateral dengan negara lain. Selain itu, faktor fluktuasi dan volatilitas saham juga berkaitan dengan tingkat tukar mata uang dolar ke rupiah nantinya.
High yield bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tingkat kredit yang buruk. High yield bond dikategorikan sebagai obligasi non layak investasi sehingga high yield bond dikenal juga sebagai obligasi sampah.
Lalu kenapa investor tertarik berinvestasi pada high yield bond atau obligasi sampah? Serupa namun tak sama dengan karakteristik saham small cap, obligasi high yield bond menawarkan potensi return tinggi yang diiringi risiko yang tinggi juga.
Jika perusahaan yang menerbitkan high yield bond sukses mengelola dana investasi atau diuntungkan industrinya oleh situasi ekonomi maka tak dapat dipungkiri bahwa nilai obligasi akan naik dan menguntungkan investor.
Strategi investasi agresif melibatkan kegiatan investasi pada saham serta instrumen investasi yang memiliki potensi pengembalian tinggi namun dengan risiko tinggi pula. Strategi investasi konservatif adalah kegiatan investasi yang cenderung lebih aman dan memiliki risiko rendah seperti obligasi serta deposito.
Kedua strategi investasi ini memiliki tujuan yang berbeda. Strategi investasi agresif bertujuan untuk mendapatkan pengembalian (return) yang tinggi atas uang yang diinvestasikan. Sedangkan tujuan strategi investasi konservatif adalah berupaya melindungi nilai uang dari kehilangan atau penurunan nilai karena inflasi dan lainnya.
Lalu strategi investasi terbaik apa? Apakah lebih baik menjadi investor agresif atau investor konservatif? Untuk menemukan jawabannya, mengenali tingkat toleransi risiko investasi adalah cara terbaik untuk memulai mencari strategi investasi terbaik yang cocok untuk kamu.
Dasar menemukan strategi investasi terbaik adalah juga dengan mengenali dan pelajari setiap instrumen investasi serta melakukan manajemen portofolio berkala. Manajemen portofolio membantu kamu menjalankan manajemen risiko dan memaksimalkannya dengan diversifikasi portofolio.
Jadi, menerapkan strategi investasi agresif maupun konservatif merupakan keputusan investasi yang bebas kamu tentukan sendiri.