20 October 2022
|
6 Min Read
|
Suku bunga Indonesia naik lagi! Dari angka 4,25% menjadi 4,75%, suku bunga terbaru ini adalah strategi Bank Indonesia mengontrol laju inflasi. Benarkah demikian? Yuk kupas tuntas alasan kenaikkan suku bunga Indonesia Q4!
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis, 20 Oktober 2022 menetapkan lagi kenaikan suku bunga Indonesia Q4, dari 4,25% menjadi 4,75%. Suku bunga Indonesia terbaru atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) ini naik 50 basis points (bps).
Kira-kira apa penyebab suku bunga 2022 naik hingga tiga kali sepanjang tahun ini? Mari simak penyebabnya!
Pada akhir Agustus lalu, Bank sentral menetapkan kenaikan suku bunga Indonesia, sebesar 25 bps yang menjadi 3,75%. Tak cukup sampai situ, pada pertengahan September BI kembali menaikkan suku bunga Indonesia sebesar 50 bps menjadi 4,25%.
Lalu kini, kenaikan suku bunga Indonesia terbaru menyentuh angka 4,75%. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ini alasan dibalik kebijakan ini!
Inflasi Indonesia pada tahun 2022 terpantau terus meningkat. Dilansir dari situs resmi Bank Indonesia, data inflasi Januari 2022 adalah 2,18%. Mengakhiri bulan September, data resmi menunjukkan inflasi Indonesia telah sampai ke titik 5,95%.
Sejalan dengan pernyataan resmi dari Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Wajiyo, dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/9) “Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loading, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran pada paruh kedua 2023,"
Jika dilihat target sasaran inflasi bank sentral Indonesia pada 2023 yang hanya di angka 2-4% saja, angka inflasi yang meroket di awal Kuartal IV ini disinyalir sebagai alasan terkuat terus naiknya tingkat suku bunga Indonesia.
Seperti diketahui, mata uang dolar Amerika Serikat merupakan mata uang global yang kerap digunakan untuk perdagangan internasional. Hal ini membuat kondisi ekonomi di Amerika Serikat pasti memengaruhi perekonomian dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Data inflasi Amerika pada Januari 2022 berada di angka 7,5% lalu, memasuki bulan Juni, angka ini meroket menjadi 9,1% yang merupakan titik tertinggi sejak awal tahun 1980. The Fed sendiri telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak lima kali sepanjang tahun 2022.
Dapat dilihat dari kebijakan The Fed ada bulan Juli, tingkat suku bunga di Amerika Serikat naik ke kisaran 2,25%-2,5%. Lalu, pada 22 September 2022, suku bunga acuan Fed Fund Rate naik lagi 75 basis poin menjadi 3%-3,25%.
Dampak dari bank sentral Amerika ini cukup berpengaruh dalam mengontrol laju inflasi di sana karena memasuki September, angka inflasi Amerika Serikat turun ke 8.2%.
Dari data inflasi dan kebijakan suku bunga Amerika Serikat, dapat terlihat bahwa kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga yang selalu berdekatan dengan The Fed jelas saling berpengaruh.
Inflasi Indonesia yang terus melejit melampaui target Bank Indonesia, dikhawatirkan akan mengancam kestabilan harga dan distribusi barang-barang pokok. Ditambah lagi, kenaikan harga BBM semakin menjadi pemicu merangkak naiknya harga pangan dan tarif transportasi di pasar Indonesia.
Dihadapkan dengan kondisi-kondisi yang memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia karena penyesuaian harga pasca kenaikan BBM, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berpendapat “Ini adalah untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang sekarang terlalu tinggi," ujarnya pada konferensi pers virtual Kamis (20/10).
Karena itu, kebijakan menaikkan suku bunga Indonesia ini diharapkan menjadi antisipasi dini atas kemungkinan tekanan inflasi yang lebih tinggi lagi di masa depan.
Saat ini, nilai rupiah sedang mengalami tekanan akibat berbagai faktor risiko di pasar keuangan global, termasuk perang Rusia-Ukraina. Langkah kenaikan suku bunga dengan front loaded besar ini adalah strategi BI mengantisipasi kemungkinan naiknya Fed Fund Rate lagi yang akan berdampak pada melemahnya nilai tukar rupiah.
Perry Warjiyo menambahkan “Dengan kenaikan BI rate kita harapkan nilai tukar rupiah akan kembali ke fundamentalnya, karena CAR (Capital Adequacy Ratio) rendah, neraca pembayaran baik, nilai tukar rupiah harusnya menguat. Jadi ini juga untuk memperkuat intervensi stabilisasi nilai tukar rupiah,” paparnya di konferensi pers virtual Kamis (20/10).
Menurut Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga mengharapkan kenaikan suku bunga Indonesia ini bisa mendorong aliran modal asing masuk ke Indonesia agar makin tinggi. Hal ini karena, jika kenaikan suku bunga Indonesia terjadi, hal ini akan mendorong kenaikan yield Surat Berharga Negara (SBN).
“Oleh karena itu, operasi twist dengan penjualan SBN naik dan portofolio asing kembali masuk dan memperkuat nilai tukar. Jadi untuk meningkatkan daya tarik imbal asing SBN, agar portofolio kembali masuk dan memperkuat rupiah,” tambah Perry di konferensi pers virtual Kamis (20/10).
Bagi investor yang menggunakan fasilitas simpanan dana di bank, kenaikan suku bunga bank ini membawa kabar baik. Hal ini karena bersamaan dengan kenaikan suku bunga Indonesia, pihak bank berkewajiban untuk membayarkan suku bunga bank kepada nasabah.
Nasabah ini misalnya yang menggunakan fasilitas tabungan atau deposito atau bagi para nasabah bank yang kebijakan jenis bunga investasi mengikuti floating rate. Namun, kira-kira bagaimana seharusnya kamu melangkah mengambil keputusan sebagai investor?
Mengingat inflasi dapat mengurangi nilai uang karena penurunan daya beli yang diiringi naiknya harga barang, maka langkah bijakmu sebagai investor adalah meminimalisir dampak risiko inflasi, salah satunya adalah melakukan investasi.
Dengan investasi, berkurangnya nilai uang karena inflasi dapat dihindari jika kamu dapat memilih instrumen yang menghasilkan imbal hasil lebih tinggi dibanding dengan laju inflasi.
Tidak seperti dulu, pesatnya pertumbuhan fintech di Indonesia menghadirkan beragam instrumen investasi yang mudah diakses oleh siapa pun dan di mana pun, termasuk kamu.
Tidak hanya terbatas dengan aset konvensional seperti emas, obligasi, dan properti, saat ini hadir juga instrumen saham dari bisnis UMKM potensial yang bisa kamu miliki lewat skema equity crowdfunding.
Skema ini bisa jadi solusi kamu jika bingung mencari opsi investasi jangka panjang karena kamu hanya punya modal minim. Skema investasi ini adalah layanan urun dana lewat patungan investor dari seluruh Indonesia bagi perusahaan berskala UMKM.
Sistemnya cukup sederhana, bisnis UMKM (Penerbit) akan melakukan listing saham yang dirilis secara publik melalui platform terpercaya dan diawasi OJK seperti LandX. Lalu, kamu sebagai pihak investor bisa membeli saham tersebut dan berpeluang mendapat keuntungan berupa dividen rutin.
Lewat skema ini, kamu bisa menjadi salah satu pemilik bisnis UMKM potensial tanpa harus turun tangan langsung mencari ide bisnis, mengurus operasional, atau membangun strategi marketing dari nol. Potensi keuntungan yang bisa kamu raih adalah dividen yang memiliki jadwal pembagian rutin sesuai penawaran pada prospektus perusahaan UMKM.
Karena prospektus ini dirilis pada publik mendekati waktu listing, dokumen ini bisa menjadi dasar pertimbangan kamu untuk membuat strategi investasi yang sesuai dengan target keuangan dan profil risiko yang dimiliki.
Jika pada akhirnya kamu mendanai bisnis UMKM, kamu juga bisa memantau perkembangan bisnisnya secara real-time lewat fitur terbaru LandX, yaitu Kinerja Aset!
Sederhananya, kamu bisa jadi pemilik berbagai bisnis UMKM potensial dan berpeluang dapat keuntungan tanpa harus sibuk terjun langsung ke lapangan untuk mengelolanya!
Tertarik ambil peluang ini?