Investor Penerbit
menu-mobile

Tantangan Mengelola Keuangan & 5 Kesalahan dalam Pengelolaan Keuangan

11 January 2023

|

5 Min Read

|

Author: Vlora Riyandi
tantangan mengelola keuangan

Ketahui kesalahan dalam pengelolaan keuangan yang umum dilakukan agar terhindar pengelolaan keuangan yang buruk serta apa saja tantangan ekonomi 2023? Cari tahu berikut ini

Dengan perubahan dinamis ekonomi global, mengelola keuangan di tahun 2023 bisa menjadi sebuah tantangan. Tantangan mengelola keuangan membuat kita harus punya kemampuan adaptasi keuangan pribadi kita harus terus diasah dengan cara menyadari perubahan tren ekonomi serta kebijakan pemerintah yang sedang dan akan dikerahkan.

Hal yang harus diperhatikan dalam mengelola keuangan tidak hanya eksternal seperti tren ekonomi, tetapi juga harus sadar kondisi keuangan pribadi. Memperbaiki cara mengelola keuangan dengan memperbarui selalu dengan keadaan akan sangat membantu kamu mengelola keuangan dalam berbagai kondisi. 

Jadi, apa saja masalah dan tantangan mengelola keuangan, serta bagaimana agar keuangan dapat terus meningkat nilainya di berbagai kondisi ekonomi? Mari kita bahas lebih lanjut berikut ini

Tantangan Mengelola Keuangan 

Tantangan dalam mengatur keuangan dipengaruhi sikap internal serta kondisi ekonomi. Lingkungan ekonomi saat ini terasa tidak menentu dengan kabar krisis ekonomi akibat persitegangan 2 negara, potensi resesi di berbagai belahan dunia, hingga tingkat inflasi yang diharapkan tidak menanjak liar. 

Beberapa tantangan ekonomi 2023 sudah mulai diprediksikan oleh berbagai pakar keuangan semenjak tahun lalu, diantaranya:

  • Potensi Resesi

Tahun 2023 diperkirakan akan menjadi tahun yang buruk dan tahun ketiga resesi global semenjak krisis finansial 2008 dan krisis akibat pandemi Covid-19 tahun 2020. Penyebab resesi kemungkinan terjadi diperkirakan karena faktor kenaikan tingkat suku bunga. 

Tingkat suku bunga The Fed atau bank sentral Amerika yang dirilis Desember 2022 lalu adalah 4,25-2,50% dan diprediksi akan naik hingga level 5%. Fungsi suku bunga saat ini ialah untuk meredam amukan inflasi. 

Suku bunga The Fed memengaruhi ekonomi global termasuk Indonesia yang ikut menaikkan suku bunga acuan sebesar 5,50% melalui keputusan Bank Indonesia. 

  • Ketegangan Militer Geopolitik

Sedihnya, invasi Rusia ke Ukraina masih terjadi. Hal ini berdampak pada terjadinya masalah pergerakan barang migrasi, terhambatnya pasokan global atas komoditas energi fosil, hingga potensi melebarnya invasi politik ke daratan lainnya.

Konflik Amerika-China yang membuat Taiwan pusing sebagai negara produsen semikonduktor dunia, serta tensi keruh di semenanjung Korea akibat uji coba rudal Korea Utara harus diwaspadai karena berdampak pada kondisi ekonomi global. 

5 Kesalahan dalam Pengelolaan Keuangan

Kondisi ekonomi memengaruhi berbagai aspek secara nasional hingga personal dalam menjaga kestabilan harta, setiap individu perlu mengasah kemampuan manajemen keuangannya lebih baik terkait berbagai instrumen keuangan yang tersedia. Serta, memperbaiki cara mengelola keuangan agar tidak terjerat masalah dalam pengelolaan keuangan.

JIka kamu pernah bergumam kenapa gaji atau uang jajan selalu habis tak berbekas walau merasa tidak jajan banyak, artinya kamu sedang terjerat pengelolaan keuangan yang buruk dan perlu tahu kesalahan dalam mengelola keuangan pribadi yang mungkin tidak sadar dilakukan berikut ini:

1 Tidak Memiliki Anggaran Pengeluaran 

Kesalahan dalam pengelolaan keuangan paling umum terjadi yaitu tidak memiliki anggaran pengeluaran. Memiliki anggaran pengeluaran bermanfaat sebagai rem dari tindakan melakukan pembelian di luar rencana.

Kategorikan pengeluaran kamu dalam beberapa pos seperti pengeluaran atau biaya wajib (contoh uang kontrakan, listrik, bahan makanan), biaya entertain (netflix, makan di luar), dan biaya tak terduga atau batas paling maksimal dari pengeluaran. Selanjutnya kelebihan uang perlu dianggarkan untuk disimpan.

Kamu juga perlu mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan. Sebesar atau sekecil apapun uang yang kamu keluarkan pada suatu momen harus selalu dicatat agar tahu kemana uang kamu mengalir paling banyak dan tidak menjadi masalah dalam pengelolaan keuangan.

2 Belum Rutin Menabung dan Investasi

Jangan sampai kamu seseorang yang sedang terjebak dalam siklus rat race. Rat race adalah kondisi seseorang belum bebas secara keuangan karena semua pendapatan selalu habis menutupi kebutuhan tanpa sempat menggandakannya. Menggandakan uang maksudnya ditabung pada aset yang bernilai tambah atau melakukan investasi. 

Apabila kamu sudah pernah menabung investasi tapi belum rutin maka cara memaksakan diri untuk selalu dapat rutin berinvestasi yaitu menyisihkan sejumlah uang di awal menganggarkan pengeluaran. Tidak perlu angka yang besar tapi harus selalu rutin dilakukan.

3 Masih Melakukan Impulsive Buying

Apa kamu seseorang yang dalam kategori diderot effect? Diderot effect adalah fenomena sosial seseorang yang selalu berusaha memenuhi daftar keinginan dan tidak dapat membedakannya dengan kebutuhan.

Contoh diderot effect yaitu ketika kamu beli baju baru karena butuh, selanjutnya kamu merasa harus memiliki bawahan pakaian yang cocok, membeli sepatu yang sesuai tampilan baju dan bawahan, hingga aksesoris pelengkap padahal tidak dibutuhkan. Hal ini menjadi tindakan pembelian impulsif yang dapat menguras isi dompet.

4 Kurang Pengetahuan Terkait Produk Ekuitas

Kamu harus tahu bahwa persamaan dari orang-orang dari daftar orang paling kaya di dunia maupun Indonesia adalah mereka merupakan seorang investor. Menabung kekayaannya pada berbagai produk ekuitas dari berbagai tingkat risiko seperti saham, emas, dan lainnya.

Investasi juga tidak boleh sembarang dilakukan, ini adalah tantangan mengelola keuangan di usia muda. Sebelum menginvestasikan uang kamu, harus selalu melakukan mempelajari setiap risiko investasi dan mengetahui jenis investasi yang ada agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

5 Tidak Memilik Dana Darurat

Seperti namanya, dana darurat adalah dana yang disimpan untuk mengantisipasi keadaaan darurat seperti sakit, terjadi kerusakan rumah karena alam, hingga mengalami pemutusan hubungan kerja.

Besaran dana darurat ideal adalah 4 hingga 12 kali dari besaran pengeluaran bulanan. Cara menghitung dana darurat yaitu misalkan pendapatan bulanan kamu adalah Rp10 juta dan pengeluaran rutin Rp4 juta maka angka Rp4 juta dikali 4 hingga 12 adalah dana darurat yang harus kamu punya.

Tahukah kamu, dilansir media Finansial Bisnis yang melaporkan fakta dari hasil survei yang dilakukan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) terkait manajemen keuangan. Ditemukan pengakuan dari 46% masyarakat Indonesia cuma punya dana darurat yang cukup untuk seminggu saja. Padahal dana darurat ideal adalah sebaiknya minimal 4 bulan dari pengeluaran bulanan.


Sekarang kamu udah tahu hal yang harus diperhatikan dalam mengelola keuangan melalui kesalahan dalam manajemen keuangan serta tantangan mengelola keuangan nantinya. Oleh karena itu, sekarang saatnya melakukan evaluasi keuangan dari mulai mencatat pengeluaran, membuat anggaran bulanan, hingga memiliki dana darurat ideal yang cukup.

Selain itu, aware dengan kabar ekonomi terkini dapat membantu kamu mengendalikan arah layar keuangan agar tidak tenggelam dalam resesi. Meningkatkan pengetahuan ekonomi serta memahami berbagai jenis investasi sekiranya membantu melindungi nilai kekayaan kamu.

Mempelajari setiap jenis investasi dan melakukan strategi diversifikasi portofolio untuk meminimalisir risiko keseluruhan seperti investasi pada emas, saham, hingga equity crowdfunding. Investasi melalui sistem equity crowdfunding dapat membuat kamu memiliki saham perusahaan privat dan potensi return berupa dividen berkala sesuai performa perusahaan.

Diversifikasi Portofolio untuk Menghadapi  Tantangan Mengelola Keuangan