30 November 2022
|
5 Min Read
|
Waspada dengan monkey business atau metode bisnis yang menawarkan untung besar dari komoditas yang tidak begitu signifikan. Berikut adalah penjelasan lengkap dan contohnya.
Apa itu monkey business? Mungkin kamu pernah mendengar istilah ini sebelumnya. Secara garis besar, monkey business adalah strategi yang digunakan dalam bisnis atau investasi yang bertujuan untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan cara merugikan orang lain. Agar bisa mendapatkan profit besar ini, melakukan kebohongan dan penipuan pun tidak dipermasalahkan.
Monkey business adalah salah satu fenomena yang menjebak banyak orang dengan melibatkan banyak komoditas. Secara lebih lanjut, yuk kita bahas lebih lanjut tentang fenomena satu ini.
Monkey business adalah metode bisnis kotor yang direncakan secara sistematis dengan iming-iming untung besar sehingga menjerat banyak pihak Monkey business atau bisnis kera dalam istilah bahasa Indonesia merupakan salah satu strategi bisnis yang menjebak banyak korban dengan iming-iming suatu komoditas dapat memberikan keuntungan besar di masa mendatang.
Untuk memahami lebih dalam tentang konsep monkey business, ilustrasi singkat ini adalah penggambaran relevan mengenai monkey business:
Suatu hari, Pengusaha X dari kota A mengunjungi daerah B yang memiliki hutan lebat yang menjadi habitat utama kucing hutan. Setelah itu, Pengusaha A mengumumkan kepada warga daerah B bahwa ia akan membeli kucing hutan yang ditangkap oleh warga seharga Rp50,000 per ekor dengan alasan akan menjualnya di kota A.
Warga yang sebelumnya tidak merasa kucing hutan ini bisa menjadi sumber penghasilan, tentu saja berbondong-bondong untuk menangkap kucing tersebut dan menjualnya ke Pengusaha X. Hingga ribuan ekor hewan ini pun berada dalam kurungan milik Pengusaha X.
Setelah beberapa waktu berjalan, kucing hutan ini semakin langka ditemukan di hutan tersebut. Namun, Pengusaha X ini mengumumkan bahwa harga kucing hutan ini naik menjadi Rp500,000 per ekornya. Selain itu, Pengusaha X ini perlu kembali ke kota A dan menunjuk Asisten Y untuk mengurus kucing hutan miliknya sampai ia kembali.
Sekarang perhatian warga hanya tertuju pada keuntungan besar yang ditawarkan oleh si Pengusaha X. Mereka hanya terfokus untuk mencari kucing hutan tersebut meskipun kesulitan karena memang sudah semakin langka.
Di tengah keinginan warga untuk mendapat keuntungan besar, Asisten Y ini menawarkan bahwa ia akan menjual kucing hutan yang dikurung oleh Pengusaha A secara sembunyi-sembunyi kepada warga seharga Rp300,000 per ekor.
Warga pun berbondong-bondong membeli kucing hutan dari Asisten Y dengan anggapan bahwa tidak apa mengeluarkan Rp300,000 karena ketika dijual, mereka tetap dapat keuntungan Rp200,000. Warga yang memiliki tabungan, menghabiskan uangnya untuk membeli puluhan ekor sekaligus. Asisten Y pun menerima uang dari warga dan ribuan ekor kucing hutan yang berada di kurungan semakin sedikit.
Beberapa waktu berlalu, Asisten Y kembali ke kota A dengan alasan akan menjemput pengusaha X. Banyak warga yang sekarang mengandangi puluhan ekor kucing hutan menunggu kembalinya Pengusaha A dengan penuh pengharapan akan keuntungan. Namun, Pengusaha X dan Asisten Y yang telah mengantongi keuntungan dari uang warga tentunya tidak pernah kembali lagi.
Selain warga yang dirugikan secara finansial, dampak lingkungan yang ditimbulkan karena ekosistem hutan yang rusak pun menjadi tanggungan warga. Karena kucing hutan yang merupakan karnivora utama di rantai makanan hutan ditangkap, populasi hama yang meningkat drastis akhirnya menyerang dan merusak perkebunan warga.
Dari ilustrasi di atas, dapat dikatakan bahwa monkey business adalah metode yang digunakan oleh pengusaha licik dengan memanfaatkan kelengahan pembeli atau investor yang terfokus pada iming-iming untung besar.
Selain itu, ciri dari monkey business ini umumnya menjual barang atau makhluk hidup yang tidak memiliki nilai jual sama sekali dengan harga fantastis. Hal ini lah yang membuat banyak orang secara tiba-tiba memburu komoditas tersebut.
Monkey business adalah salah satu fenomena yang banyak terjadi di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan dengan berbagai komoditas yang menjadi objek bisnisnya.
Singkatnya, komoditas yang diperjualbelikan dengan skema seperti ini cenderung meningkat dengan cepat, namun meredup dengan cepat juga. Berikut adalah beberapa contoh monkey business yang terjadi di Indonesia.
Sempat booming, harga dari batu akik ini sempat melambung hingga puluhan juta rupiah. Karena itu, tak sedikit orang yang berbondong-bondong memborong aneka batu akik dengan harapan bisa menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi ke investor.
Selayaknya ilustrasi monkey business sebelumnya, tren dari batu akik ini hanya bertahan untuk jangka waktu yang tidak begitu lama. Hingga sekarang harganya sudah jauh lebih rendah dibanding saat trending dulu.
Diiringi dengan perkembangan teknologi, monkey business merambah ke dunia virtual. Umumnya, arisan bodong ini ditawarkan kepada calon korbannya dengan iming-iming keuntungan bunga sekian persen yang bisa didapatkan dari nominal dana yang ditanamkan di aplikasi tertentu. Keuntungan ini hanya bisa diambil jika pemodal menyimpan uangnya selama waktu yang ditentukan oleh “aplikasi” tersebut.
Dengan penyebaran dari mulut ke mulut dan penyebaran “bukti aplikasi” dengan data menggiurkan, arisan ini umumnya hilang kabar setelah nominal besar dari beberapa “investor” terkumpul.
Fenomena kepopuleran tanaman Gelombang Cinta beberapa tahun yang lalu membuktikan bahwa ini adalah bentuk monkey business. Harganya saat itu bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta. Banyak info disebarkan bahwa tanaman ini bisa menjadi investasi jangka panjang.
Namun, bisa dilihat bahwa saat ini, harga Gelombang Cinta telah melandai ke nominal maksimal ratusan ribu saja.
Skema monkey business mengalami peningkatan supply-demand cepat karena iming-iming keuntungan yang besar. Namun, seiring berjalannya waktu kesadaran bahwa komoditas tersebut tidak memiliki nilai pasar yang signifikan semakin muncul.
Hal ini membuat supply-demand komoditas menurun secara drastis yang memengaruhi harga komoditas menjadi turun bebas. Bisnis dengan metode ini tentu unsustainable business (bisnis tidak berkelanjutan).
Berbanding terbalik, sustainable business adalah strategi bisnis untuk memastikan bahwa komoditas yang diperjualbelikan bisa tetap relevan untuk generasi mendatang. Singkatnya, sustainable business adalah strategi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat dalam aktivitas bisnisnya.
Tentunya, untuk memastikan sebuah bisnis bisa berjalan secara berkelanjutan, sebuah perusahaan perlu mengelola dampak keuangan, sosial, dan lingkungan. Tanpa menerapkan sustainable business, perusahaan memang bisa tetap berjalan dan mencetak keuntungan. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan bertahan lama. Saat tidak ada nilai tambah yang diberikan pada lingkungan, warga sekitar dan karyawan, fondasi fundamental yang menopang bisnis ini akan hancur dengan sendirinya.
Itu dia penjelasan mengenai monkey business yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan sebelum terjun ke dalam tren bisnis tertentu. Perlu diingat bahwa produk atau skema bisnis apapun pada dasarnya memiliki prinsip keuntungan yang sebanding dengan risiko kerugian. Nyaris mustahil terdapat skema bisnis yang menawarkan keuntungan tinggi tanpa ada risiko kerugian sama sekali.